KAYA akan protein yang tinggi, ikan menjadi makanan wajib masyarakat Indonesia. Olahannya pun beragam. Ada yang digoreng, bakar ataupun dijadikan sup. Jenis ikannya pun beragam. Ada tongkol, gurame, patin dan masih banyak lagi. Kali ini kita akan membahas detail Patin Bakar Bambu.
Ikan yang hidup di air payau ini mereka olah dengan cara dibakar di dalam bambu hitam dan prosesnya selama 2 jam pembakaran.
“Cara membuatnya yakni ikan patin yang sudah dibumbui dimasukkan ke dalam bambu hitam dan dimasak selama 2 jam prosesnya,” kata Chef Egi.
Ternyata, hidangan ini berasal dari Kalimantan Timur. Bumbunya pun menggunakan rempah-rempah.
“Kita pakai rempah-rempah seperti cabai, bawang dan pala. Rasanya sedikit pedas,” tuturnya.
Kali ini, kami pun berkesempatan untuk mencicipi hidangan lezat ini. Dari tampilannya cukup menarik. Karena mereka benar-benar mengemasnya di dalam bambu hitam. Ikannya pun besar dan dagingnya tebal. Nampak masih segar dan dagingnya putih terang.
Ikannya tebal, aromanya nggak amis, walaupun ikan patin termasuk ikan berlendir. Tapi, dihidangan ini sama sekali tidak ada lendirnya.
Biasanya ikan bakar punya aroma arang. Tapi, lagi-lagi ini tidak. Bahkan, matangnya terasa dan nggak bau gosong. Sementara untuk rasa bumbunyanya, tidak pedas bahkan gurih. Cocok sekali jika dipadukan dengan nasi hangat dan sambal. ***