BuliranNews, PARIAMAN – Eskalasi politik di Nagari Pilubang, Kecamatan Sei Limau, Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar mulai memanas. Meskipun proses Pemilihan Wali Nagari (Pilwana) baru pada tahap menelurkan lima nama yang akan bersaing memperebutkan kursi orang nomor satu di sana, namun aroma kong kalikong sudah tercium dengan sangat jelas.
Sebab, dari lima nama yang “berhasil” masuk lima bersa yaitu : Irwan Kamil, Asrul, Alva Anwar, Wandi dan Ali Munir, kelimanya memiliki orang kuat di belakang. Sehingga mereka bisa masuk dengan mulus ke arena Pilwana.
Dari informasi yang didapat BuliranNews di lapangan, aroma itu mulai tercium dari masuknya Anton Niyus yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Nagari sebagai ketua panitia Pilwana. Selain itu, Anton Niyus juga memiliki kedekatan dengan salah satu calon yaitu Irwan Kamil.
Akan halnya Asrul, merupakan keponakan dari Lukmansyah yang saat ini menjadi ketua Badan Musyawaragh Nagari Pilubang. Alva Anwar dan Wandi mendapat tempat berteduh di “ketiak” anggota DPRD Padang Pariaman. Sementara, nama terakhir yaitu Ali Munir setiap hari dilindungi oleh sesorang pula.
Proses pemilihan yang tak transparan ini, dikhawatirkan akan membuat perjalanan pemerintahan di nagari tersebut terganggu. Padahal dua orang tim penguji masing-masing, Herman yang saat ini menjabat kepala DPMD Kabupaten Padang Pariaman dan Arlis selaku Camat Sungai Limau, pastinya sudah tahu persoalan yang terjadi saat ini.
“Sangat tidak fair Pak, kenapa nama yang lolos adalah mereka yang punya pelindung. Mau dibawa kemana Pilubang ke depan, kalau dari proses pemilihan saja sudah terasa janggal,” kata warga setempat yang mengaku bernama Burhan.
Burhan juga mengatakan, selaku warga dia merasa kecewa dengan pelayanan yang diberikan apartur nagari. Selain tak bisa bekerja cepat, juga kurang menghargai warga yang berurusan di sana.
Lain Burhan, lain pula yang dikatakan Bujang, dia justru mempertanyakan jabatan rangkap yang disandang Andi. Selain menjadi anggota LPM, yang bersangkutan juga dipercaya sebagai Wali Korong Durian Daun.
“Dia tak pernah dipilih warga, namun hanya ditunjuk oleh anggota DPRD yang saat ini sudah meninggal. Bukankah ini sebuah keanehan,” ucapnya.
Bujang malah mempertanyakan “ketidaktahuan” dari DPMD Kabupaten Padang Pariaman dan juga Plt Walinagari terkait status Andi. (vak)