Pentagon Versi Turki Mulai Dibangun

, ISTANBUL – Negara yang berada di ujung Asia dan pangkal Eropa, Turki dikabarkan telah mulai membangun gedung versinya yang lebih besar dan luas. Kompleks militer raksasa untuk staf pertahanan itu disebut sebagai Gedung Bulan Sabit.

“Pentagon Turki” ini berbentuk bulan sabit dan bintang, sama dengan bendera Turki. Bangunan raksasa ini memiliki luas 13 juta meter persegi dengan luas dalam ruangan 890 ribu meter persegi dan mampu menampung sekitar 15 ribu personel. Nantinya, gedung baru ini akan menjadi rumah baru bagi Kementerian Pertahanan Turki.

Dalam upacara peletakkan batu pertaman, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bangunan tersebut akan menimbulkan ketakutan kepada musuh.

“Kami akan membangun struktur di sini yang akan membuat musuh kami ketakutan dengan posisinya dan memberikan kepercayaan kepada teman-teman kami,” kata Erdogan pada upacara tersebut.

“Saya percaya bahwa struktur monumental seperti kompleks kepresidenan (dan) proyek Bintang Bulan Sabit juga merupakan simbol negara kita, menunjukkan kekuatan sambil melayani tujuan mendasar mereka,” sambungnya seperti dikutip dari Nikkei, Rabu (1/9).

Peletakan batu pertama pembangunan gedung ini yang dilakukan pada hari Senin bertepatan dengan Hari Kemenangan, memperingati Kemerdekaan Turki hampir seabad yang lalu.

Kompleks ini direncanakan akan selesai pada Mei 2023 dan akan digunakan oleh staf dari tentara Turki dan Kementerian Pertahanan Nasionalnya.

Erdogan telah menunjukkan prestasi militer untuk meningkatkan popularitasnya di dalam negeri karena meningkatnya inflasi, kebakaran hutan besar-besaran, banjir, dan arus pengungsi dari Afghanistan mengurangi popularitasnya pada Agustus.

Banjir dan kebakaran hutan menewaskan sekitar 100 orang di seluruh negeri pada Agustus. Video di dan media lokal menunjukkan sekelompok besar pengungsi Afghanistan berlomba melintasi perbatasan Turki menyebabkan kegemparan publik dan memicu perdebatan baru tentang penanganan pengungsi. Turki telah menampung lebih dari 4 juta pengungsi, sebagian besar warga Suriah, paling banyak di seluruh dunia menurut .

Baca Juga   Taliban Diduga Bunuh 100 Warga Eks Pasukan Afghanistan

Jajak lokal Metropoll mematok tingkat popularitas Erdogan pada 38% pada Agustus, terendah sejak Juni 2015. Erdogan baru-baru ini hadir pada upacara serah terima pertama untuk generasi baru bersenjata yang dibangun oleh perusahaan pertahanan lokal Baykar.

Drone Akinci baru ā€“ yang berarti ā€œraiderā€ dalam bahasa ā€“ memiliki kapasitas muatan 1,5 ton, sepuluh kali lipat di atas drone TB2 perusahaan yang terkenal yang digunakan secara aktif di teater militer seperti Suriah, Azerbaijan, dan Libya. Drone ini mencapai level drone MQ-9 Reaper AS. Akinci juga bisa terbang lebih tinggi dari TB2.

Selcuk Bayraktar, chief technical officer Baykar, secara luas dipandang sebagai otak di balik program drone Turki. Insinyur lulusan Institut Massachusetts ini juga menantu Erdogan.

“Turki telah menandatangani perjanjian ekspor drone dengan lebih dari 10 negara,” kata Erdogan pada upacara itu.

“Sepuluh tahun yang lalu, mereka bahkan tidak menjual kendaraan ini kepada kami,” ujarnya, merujuk pada AS.(*/sii)