BuliranNews, TANGERANG – Usia muda nampaknya tak menjadi alasan untuk organisasi kemasyarakatan Forum Komunikasi Minangkabau Bersatu (FKMB) untuk berkembang. Walau usianya belum sampai 100 hari, namun ternyata kiprahnya mulai mendapat tempat di hati perantauan Minang di seluruh pelosok negeri.
Beragam kegiatan dilakukan oleh pengurus DPP FKMB untuk makin mendekatkan masyarakat Minang yang bermukim di tanah rantau dengan organisasi tersebut. Mulai dari kegiatan rutin Jumat Barokah, santunan anak yatim, piatu dan duafa serta pelatihan kepemimpinan. FKMB pun menyerahkan sebuah ambulance yang bisa digunakan masyarakat Minang secara gratis.
“Alhamdulillah, apa yang telah kami rancang bisa berjalan sebagaimana mestinya. Ini tentunya bisa terlaksana berkat partisipasi semua pihak dan tentunya ini akan menjadi tambahan motivasi bagi pengurus untuk berbuat dan bekerja lebih fokus lagi demi membesarkan nama FKMB,” kata ketua umum FKMP, H Indra Jaya saat berbincang-bincang dengan BuliranNews, tadi siang.
FKMB yang lahir pada 1 Mei 2021 itu. menurut Indra hadir dengan syle yang berbeda dengan organisasi perantauan lainnya. Selain ingin hadir lebih familiar, pihaknya juga berupaya agar semua elemen yang ada di FKMB tak merasa berada di tempat yang tak dikenalnya.
“FKMB hadir dari kita, untuk kita dan demi kemaslahatan kita para perantauan Minang dengan selalu menjaga marwah dan martabat orang Minang,” ujar Indra pula.
Selaku ketua umum, Indra selalu menginstruksikan jajaran pengurus dan warga FKMB agar selalu membumi dan tak hadir secara eklusif. Sebab menurutnya, FKMB didirikan atas inisiasi dan permintaan dari ninik mamak, kaum ulama, cerdik pandai serta tokoh-tokoh Minang yang ada dengan tujuan agar dapat menjadi wadah kekeluargaan yang erat bagi seluruh orang Minang dimanapun berada.
“Saya pastikan, FKMB tak akan pernah berbicara atau melihat latar belakang anggotanya, tak membedakan status sosial dan akan selalu memiliki simpul relasi yang bersumber pada landasan filosofis Minangkabau, “Manjampuik nan Tatingga, Mangumpuakan nan Taserak” (menjemput yang tertinggal, mengumpulkan yang berserak),” ujarnya serius.
FKMB kata Indra, akan bergerak menghimpun seluruh masyarakat (keturunan) Minang diseluruh daerah. Selain itu juga bertujuan membentuk payung ikatan emosional yang kuat secara kultural.
“Forum ini akan dibangun untuk membawa kepentingan seluruh masyarakat Minang dengan cara-cara saling menguatkan. Orang Minang yang sudah berhasil mesti memikul kewajiban mendukung keluarga lainnya agar bersama dalam berkemajuan melalui cara-cara kolaboratif dalam bertukar kesempatan maupun peluang,” tandas lelaki 44 tahun yang juga owner Bukit Barisan Group tersebut.
Adapun saat ini FKMB sedang menyusun kepengurusan diseluruh tingkatan provinsi dan kabupaten se-Indonesia. (*/ted)