Sempolet, Papeda Tanah Melayu

PERNAH dengar nama ? Tentu sebagian besar akan menggelengkan kepala. Namun tidak demikian halnya jika nama sempolet ditanyakan kepada penduduk . Semuanya pasti tahu, dan semuanya pasti pernah mencicipinya.

Sempolet merupakan satu di antara makanan tradisional dan unik khas Riau yang enak dinikmati selagi hangat, enaknya pastilah bukan kaleng-kaleng karena sudah masuk nominasi API 2020. Sempolet adalah makanan tradisional yang berasal dari Kabupaten Kepulauan Meranti.

Belakangan ini, meski berasal dari Bengkalis, sempolet sudah masuk dalam daftar makanan tradisional khas Riau dan kuliner unik khas Riau yang diolah dari bahan sagu.

Sempolet juga menjadi spesial bagi masyarakat Kabupaten Kepulauan Meranti karena berbahan baku sagu yang merupakan komoditi utama asal kabupaten termuda di Riau tersebut.

Sekilas, tekstur sempolet sangat mirip seperti sup kental juga mirip makanan khas Papua, Papeda. Jika Papeda dinikmati bersama , sempolet justru variatif.

Sempolet diibaratkan seperti cream soup berkuah pedas, namun terbuat dari sagu yang dicampur dengan sayuran pakis beserta udang, teri, siput atau daging lokan (sejenis kerang). Perpaduan makanan ini menunjukkan pemanfaatan kearifan lokal yang optimal oleh masyarakat setempat.

Meskipun sempolet terbuat dari sagu yang mengandung protein lebih rendah daripada beras, tetapi pembuatan sempolet didukung oleh bahan-bahan yang kaya serat dan protein.

Sayuran hijau termasuk pakis-pakisan, kangkung serta daun lainnya mengandung serat dan yang tinggi dan baik untuk pencernaan. Udang juga mengandung kadar protein yang tinggi karena mengandung asam amino.

Hal ini menyebabkan sempolet tidak hanya mengenyangkan tetapi juga menjadi asupan protein dan serat yang bermanfaat bagi tubuh. Sempolet dapat dinikmati selagi hangat sebelum mengental karena dingin. Untuk diketahui, sempolet tidak bisa dipanaskan berulang-ulang karena akan mengubah rasa dan bentuknya.

Baca Juga   Air Terjun Baburai, Sorga Tersembunyi di Kesunyian Kampung Dalam

Oleh karena itu, sempolet jarang dijual dan hanya dibuat di rumah pada acara-acara tertentu seperti acara tradisi, perhelatan di kabupaten, atau hari-hari besar lainnya. ***