Juhu Umbut Rotan, Kuliner Khas Palangkaraya

SELAMA ini, rotan lebih dikenal sebagai bahan baku furnitur. Di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, rotan justru diolah menjadi sayuran enak untuk menemani nasi yang oleh masyarakat setempat dinamakan dengan Juhu Umbut Rotan.

Banyak orang yang tidak familiar dengan makanan ini. Apalagi kalau mendengar namanya, Juhu Umbut Rotan. Tidak sedikit yang mempertanyakan apakah benar rotan yang hiasa digunakan sebagai bahan baku furnitur dapat dimasak dan aman dimakan.

Jawabannya sudah pasti bisa. Rotan yang dipakai adalah rotan muda. Setelah dimasak, rotan muda ini memiliki tekstur seperti rebung. Lembut, tidak keras layaknya kayu.

Namun, pemilihan dan pengolahan rotan menjadi masakan bukan hal mudah. Suku Dayak punya teknik saat memasaknya. Dimulai dengan pemilihan rotan yang tidak sembarangan. Rotan yang digunakan harus benar-benar muda atau masih tunas.

Tunas inilah yang disebut umbut. Duri-duri yang terdapat pada batang rotan dibuang. Setelah itu barulah rotan dipotong dengan ukuran kecil.

Potongan rotan kemudian dimasak dengan rempah-rempah seperti kunyit. Lalu ditambah santan kental dan encer. santan membuat sayur ini menjadi gurih. Ada pula Juhu Umbut Rotan yang dimasak tanpa santan.

Juhu Umbut Rotan merupakan warisan leluhur Suku Dayak. Dahulu leluhur Suku Dayak mencabut sendiri rotan di hutan tropis yang banyak terdapat di Kalimantan. Saat ini, Juhu Umbut Rotan tidak hanya dimasak oleh Suku Dayak.

Bertebarannya resep Juhu Umbut Rotan di menjadikan warga dari luar Kalimantan dapat mempraktikannya di mana saja, selama mereka dapat membeli rotan muda di pasar atau supermarket.

Juhu Umbut Rotan yang bercita rasa manis, gurih dengan sedikit rasa unik rotan muda sungguh lezat apabila disantap bersama patin bakar, sambal serai atau terung. Bahkan ada pula yang menyantapnya bersama mandai, yakni olahan kulit cempedak.(***)

Baca Juga   Curug Bangkong Surga Tersembunyi Dikeheningan Kuningan