Global Fire Power Tempatkan Militer Indonesia di Rangking 16 Dunia

16. militer | Buliran.com

KEKUATAN militer Indonesia, ternyata tidak main main dan cukup ditakuti di dunia. Dimana, Indonesia menempati posisi ke-16 di atas , Spanyol, Australia bahkan . Sementara pada peringkat pertama adalah .

Ranking tersebut, dirilis Global Fire Power (GFP) dengan tajuk ‘2021 Military Strength Ranking'.

Dilansir dari Okezone yang menukil laman resminya, Kamis (5/8), peringkat Global Fire Power yang telah diselesaikan menggunakan lebih dari 50 faktor individu untuk menentukan skor Power Index suatu negara dengan kategori, mulai dari kekuatan militer, keuangan, hingga kemampuan logistik dan geografi.

Formula internal yang digunakan, memungkinkan negara-negara yang lebih kecil, namun lebih maju secara , mampu bersaing dengan negara-negara yang lebih besar dan kurang berkembang dan pengubah khusus.

Indonesia berada di peringkat 16 dengan Power Index sebesar 0,2684. Sementara Serikat yang berada di peringkat pertama, nilainya 0,0718. Untuk diketahui, semakin kecil angka Power Index yang didapat, maka semakin besar pula kekuatan militer suatu negara.

Dalam Power Index itu menggambarkan Indonesia tercatat menempati peringkat ke-4 dunia dengan 267 juta jiwa. Sementara itu, total personel militer dicatat sebanyak 400 ribu personel.

Kekuatan cadangan tidak dipertimbangkan, namun dugaan terhadap kepemilikan akan dihitung sebagai bonus. Status suatu negara sebagai Dunia Pertama, Dunia Kedua, dan Dunia Ketiga menjadi faktor pertimbangan. Faktor geografis, fleksibilitas logistik, sumber daya alam, dan industri lokal berpengaruh terhadap ranking final.

Stabilitas dan finansial suatu negara tak ikut dipertimbangkan. Kepemimpinan militer saat ini tidak ikut dipertimbangkan juga.

Sedangkan alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang dihitung dan diperbandingkan ialah total unit alutsista. Seperti misalnya kekuatan udara Indonesia dihitung dari 458 unit helikopter. Penilaian terhadap alutsista tidak didasarkan pada jenis alutsista atau tahun produksi alutsista tersebut. Jadi, penilaian ini berdasarkan kuantitas, bukan kualitas. (***)

Baca Juga   Bansos di Tangerang Disunat Rp 50 Ribu, Menteri Risma Ngamuk

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *