Heboh Donasi Rp 2 T, Ternyata Tak Ada di Rekening

, PALEMBANG  – Heboh donasi dari keluarga mendiang Akidi Tio yang akan mendonasikan bantuan sebesar Rp 2 triliun untuk mengatasi di Sumatera Selatan, berbuntut panjang. Sebab, setelah ditelusuri institusi terkait, uang sebesar Rp 2 triliun itu tak ada di rekening.

Janji bantuan Rp 2 triliun itu awalnya akan diserahkan salah satu anak Akidi Tio, Heryanty, kepada Kapolda Sumsel, Irjen Eko Indra Heri, pada Senin (26/7). Namun ternyata, bantuan itu tak kunjung cair hingga waktu yang dijanjikan.

pun mengundang Heryanty dan dokter keluarga, Hardi Dermawan, ke Polda Sumsel untuk dimintai klarifikasi. Setelah diperiksa, barulah terungkap kalau uang Rp 2 triliun itu tak ada pada rekening yang disampaikan Heryanty ke polisi.

“Bahwa saldo yang ada di rekening tersebut, saldonya tidak cukup,” kata Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Supriadi di Palembang, Selasa (3/8).

Supriadi mengatakan pihaknya telah memeriksa bilyet giro yang diserahkan Heryanty ke pihak bank. Menurutnya, pihak bank menyatakan saldo di rekening yang dimaksud tak mencapai Rp 2 triliun.

“Itu hasil dari koordinasi dengan pihak bank,” ucapnya.

“Terkait pemilik rekening, saldonya, dari nasabah ini merupakan rahasia bank,” sambung Supriadi.

Dia menegaskan bilyet biro yang diserahkan dan fotonya beredar itu memang dari Heryanty. Namun, dia mengatakan tak ada saldo seperti jumlah yang dituliskan dalam bilyet giro tersebut.

“Betul, bilyet gironya betul. Karena itu yang tadi kita lakukan kliring di Bank Mandiri tapi ternyata disampaikan bahwa saldo tidak cukup,” ucapnya.

Bilyet giro sendiri merupakan surat perintah dari penarik kepada bank tertarik untuk melakukan pemindahbukuan sejumlah dana kepada rekening penerima.

Berbeda dengan cek, dalam bilyet giro, penerima dana tidak bisa melakukan pencairan secara tunai. Pencairan harus melalui pemindahbukuan ke rekening yang bersangkutan. () menjelaskan bilyet giro berfungsi sama dengan cek silang.

Baca Juga   Kapal Motor Hilang Kontak di Perairan Banggai Laut

Polisi mengatakan bilyet giro tersebut tidak ditujukan kepada Kapolda Sumsel Irjen Eko Indra.

“Penerimanya dibuka rekening atas nama sesuai dengan yang di BG (bilyet giro),” katanya.(*/ttn)