SHIN TAE YONG, bak malaikat pencabut nyawa bagi sejumlah pelatih sepakbola negara lain.
Pasalnya, kemampuan pelatih asal Korea Selatan itu meracik strategi, membuat sejumlah negara harus memecat pelatihnya.
Semenjak nasional ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia pada Desember 2019, belasan atau bahkan puluhan tim pernah berhadapan dengan Shin Tae-yong di berbagai kelompok umur maupun senior
Berkat kecakapan Shin Tae-yong .dalam mengolah strategi, ada sejumlah pelatih tim lawan yang harus menerima palu pemecatan efek hasil buruk melawan Timnas Indonesia. Lalu, siapa saja pelatihyang dimaksud?
7. Damien Hertog (Timnas Arab Saudi U-19)
Pelatih asal Belanda, Damien Hertog, menjadi korban keganasan pertama Shin Tae-yong. Ia dipecat karena gagal membawa Timnas Arab Saudi U-19 menang atas Timnas Indonesia U-19 dalam laga uji coba yang digelar di Kroasia pada Agustus 2020.
Sempat unggul 3-0, Arab Saudi U-19 ditahan Timnas Indonesia U-19 dengan skor 3-3!
Kelar pertandingan, Federasi Sepakbola Arab Saudi (KSA) memutuskan memecat Damien Hertog.
Sebelum melawan imbang Timnas Indonesia U-19, Arab Saudi U-19 tumbang 2-3 dari Bulgaria dan kalah 3-4 dari Kroasia.
6. Tatsuma Yoshida (Singapura)
Meski berstatus tuan rumah Piala AFF 2020,
Tatsuma Yoshida gagal mengalahkan Timnas Indonesia racikan Shin Tae-yong di semifinal.
Setelah bertemu dua kali di semifinal yang langsungkan di National Stadium, The Lions -julukan Singapura- kalah agregat 3-5!
Setelah kekalahan itu, Tatsuma Yoshida memilih meninggalkan jabatan pelatih Timnas Singapura.
5. Tan Cheng Hoe (Malaysia)
Malaysia sempat unggul di bawah asuhan Tan Cheng Hoe pada periode 2018-2019.
Di bawah tangan dinginnya, Malaysia lolos ke final Piala AFF 2018 dan tampil ciamik di laga-laga awal babak kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia, termasuk menang 3-2 atas Timnas Indonesia di SUGBK.
Namun memasuki tahun 2021, performa Timnas Malaysia menurun, termasuk kalah 1-4 dari Timnas Indonesia di matchday pamungkas Grup B Piala AFF 2020.
Kekalahan itu membuat Timnas Malaysia gagal lolos ke semifinal Piala AFF 2020.
Beberapa hari setelah turnamen kelar, pelatih berkacamata ini memutuskan untuk meninggalkan jabatan pelatih Timnas Malaysia.
4. Vitezslav Lavicka (Kuwait )
Timnas Indonesia secara luar biasa menang 2-1 di markas Kuwait, tepatnya di matchday pertama Grup A babak ketiga Kualifikasi Piala Asia 2023.
Hasilnya kemudian terbukanya jalan Timnas Indonesia lolos ke Piala Asia 2023, tepatnya setelah menang 7-0 atas Nepal.
Bagaimana dengan Kuwait? Wakil Asia Barat gagal lolos ke Piala Asia 2023.
Vitezslav Lavicka yang berpaspor Republik Ceko pun harus puas dipecat setelahnya.
3. Dinh The Nam (Timnas Vietnam U-20)
Dinh The Nam harus rela melihat Timnas Vietnam U-20 kalah 2-3 dari Timnas Indonesia U-20 racikan Shin Tae-yong di Kualifikasi Piala Asia U-20 2023.
Untung bagi Timnas Vietnam U-20, mereka tetap lolos ke Piala Asia U-20 2023 sebagai satu dari lima runner-up terbaik.
Namun, ketika Timnas Vietnam U-20 ambil bagian di Piala Asia U-20 2023, jabatan pelatih tak lagi dipegang Dinh The Nam.
Kursi pelatih kemudian diisi pelatih berpengalaman, Hoang Ang Tuan.
2. Philippe Troussier (Timnas Vietnam )
Philippe Troussier terpental dari kursi pelatih Timnas Vietnam. Hal itu setelah Timnas Vietnam kalah tiga kali berturut-turut dari Timnas Indonesia.
Sebut saja tumbang 0-1 di Piala Asia 2023, serta 0-1 dan 0-3 di matchday ketiga dan keempat Grup F babak kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Deretan kemenangan itu juga yang membantu Timnas Indonesia kini menempati peringkat 129 dunia.
1. Graham Arnold (Timnas Australia)
Graham Arnold mundur dari jabatan pelatih Timnas Australia pada Jumat, (20/9/2024) pagi WIB.
Hasil imbang 0-0 melawan Timnas Indonesia di matchday kedua Grup C, menjadi salah satu alasan pelatih 61 tahun ini angkat kaki dari skuad Socceroos -julukan Timnas Australia.
âSetelah pertandingan Indonesia, saya mengatakan akan mengambil keputusan. Setelah melakukan refleksi mendalam, hati saya mengatakan inilah waktunya untuk perubahan, baik untuk diri saya sendiri maupun Timnas Australia,â kata Graham Arnold.
(*/ oke)