2.500 Karyawan Qantas Airways Dirumahkan Tanpa Digaji ! Kok Bisa Ya?

, JAKARTA – Kejadian tak biasa harus dialami karyawan maskapai Airways, dimana manajemen perusahaan itu memutuskan untuk meliburkan atau merumahkan 2.500 karyawannya tanpa gaji selama dua bulan. Ini dalam rangka kebijakan -19 terbaru di Australia.

Keputusan tersebut akan berdampak langsung bagi para pilot domestik, kru kabin, dan bandara, yang sebagian besar berada di New South Wales, kata maskapai penerbangan tersebut pada hari Selasa seperti dilansir dari Reuters (3/8). Mereka juga meyakinkan bahwa tidak akan melakukan pengurangan karyawan.

Qantas telah beroperasi hampir 100% dari kapasitas terbang domestik seperti masa sebelum pada bulan Mei. Kemudian menurun menjadi kurang dari 40% pada bulan Juli akibat lockdown demi mengurangi cepatnya penyebaran varian Delta.

Kota yang paling padat penduduknya, Sydney, terkena dampak infeksi dan akan tetap diisolasi setidaknya selama tiga setengah minggu di tengah-tengah dorongan untuk secepat mungkin.

“Berdasarkan kasus terkini, masuk akal berasumsi Sydney akan ditutup setidaknya selama dua bulan lagi,” eksekutif kepala Qantas Alan Joyce.

Karyawan lokal yang terkena dampak kebijakan itu, akan bergabung dengan 6.000 kolega yang dimasukkan ke dalam divisi internasionalnya karena penutupan perbatasan. Mereka akan menerima insentif dari sebesar USD552,15 setiap minggu.

Maskapai Qantas memiliki total sekitar 22.000 karyawan.

Maskapai tersebut menargetkan agar kapasitas meningkat sekitar 50%-60% dari level normal dalam beberapa minggu karena beberapa negara membuka kembali perbatasan setelah keluar dari penguncian yang mengandung wabah kecil.

Armada internasional sudah tidak terbang sejak Maret 2020. Pada akhir desember 2007, perusahaan penerbangan tersebut memiliki banyak penerbangan internasional yang akan dijual, tetapi Joyce mengatakan bahwa status rencana tersebut akan bergantung pada tingkat di Australia. (*/kmj/ohi)

Baca Juga   Pasien Covid di Malaysia Ketar-Ketir, Puluhan Ribu Dokter Agendakan Mogok Kerja