108 Negara Terjebak Middle Income Trap

mengungkap, bagaimana middle income trap kini menghambat pertumbuhan 108 .

Negara-negara itu terjebak sebagai negara berpenghasilan menengah dan sangat sulit untuk menjadi negara berpenghasilan tinggi.

Ini terjadi meskipun negara-negara itu mengalami dan penurunan tingkat .

Ini bahkan termasuk ekonomi utama seperti , Brasil, Turki, India dan Indonesia.

“Saat ini, perangkap pendapatan menengah terus membebani lebih dari 100 negara di seluruh dunia,” demikian isi laporan Pembangunan Dunia 2024 Bank Dunia (World Bank), seperti dikutip World Economic Forum (WEF), Senin (9/9).

“Setidaknya, menurut Bank Dunia, ada 108 negara yang terjebak dalam Middle Trap Income,” muat laman itu lagi.

Middle income trap awalnya dicetuskan oleh Bank Dunia pada 2007 lalu.

Istilah tersebut mulanya digunakan untuk menggambarkan situasi tersebut di negara-negara yang sebagian besar berada di dan Timur Tengah.

Laporan Bank Dunia menggambarkan middle income trap sebagai situasi di mana negara-negara berpenghasilan menengah menghadapi hambatan serius, terkait pertumbuhan ekonomi, persaingan dan inovasi serta sering kali bergantung pada “kebijakan yang didasarkan pada ukuran efisiensi ekonomi yang dangkal.

Laporan tersebut menambahkan bahwa keadaan tersebut membuat negara-negara berpendapatan menengah sangat rentan terhadap perlambatan dini dalam pembangunan.

Bank Dunia berpendapat bahwa prospek pertumbuhan bagi negara-negara berpendapatan menengah bergantung pada kemampuan mereka untuk meningkatkan produksi melalui inovasi, suatu prestasi yang sulit dicapai oleh banyak negara ekonomi dalam skala besar.

Laporan organisasi tersebut menambahkan bahwa bagi banyak negara berpendapatan menengah, mencapai status pendapatan tinggi dapat memakan waktu beberapa generasi jika tingkat pertumbuhan ekonomi saat ini bertahan.

“Sebagian besar negara berpendapatan menengah masih terpaku pada pendekatan dari abad lalu: kebijakan yang sangat difokuskan pada menarik ,” kata Indermit Gill, Kepala Ekonom Bank Dunia dan anggota komunitas Kepala Ekonom Forum Ekonomi Dunia.

Baca Juga   Guys, EMA Catat 4 Efek Samping dari Vaksin AstraZeneca

“Itu sama saja dengan mengendarai dengan gigi satu: butuh waktu lama untuk sampai ke tujuan,” tambahnya. (*/sef)