Deretan “Taipan” Pemilik Perguruan Tinggi di Indonesia 

SIAPA yang menyangka, beberapa perguruan tinggi yang ada dan ternama di Indonesia ternyata merupakan milik taipan dan konglomerat Indonesia.

Beberapa kampus-kampus milik taipan Indonesia ini cukup terkenal, bahkan tak sedikit menggunakan kurikulum dan memiliki bidang kekhususan , seperti fokus mempelajari bisnis dan kepemimpinan.

Berikut ini deretan konglomerat yang memiliki perguruan tinggi di Indonesia:

1. Sukamdani Sahid Gito Sardjono dan Keluarga

Perguruan tinggi vokasi pariwisata, Politeknik Sahid merupakan perguruan tinggi vokasi di bawah Yayasan Kesejahteraan Pendidikan dan Sosial Sahid Jaya milik pengusaha ternama Sukamdani Sahid Gitosardjono.

Mengutip beberapa sumber, Sukamdani dan keluarga memiliki kekayaan sekitar US$450 juta atau sekitar Rp652,95 miliar sampai dengan 2019.

Politeknik Sahid sendiri sudah didirikan sejak 1983 dan merupakan perguruan tinggi vokasi yang fokus di bidang pariwisata dan bisnis untuk pelayanan dan bisnis hotel dan restoran.

2. Putera Sampoerna

Konglomerat rokok, Putera Sampoerna menjadi tokoh di balik Sampoerna University, perguruan tinggi gabungan dari Sampoerna School of Education (SSE) dan Sampoerna School of Business (SSB).

Sampoerna University didirkan pada 2013 dan berada di bawah managemen Putera Sampoerna Foundation (PSF).

Putera Sampoerna sendiri merupakan cucu dari pendiri PT HM Sampoerna tbk, Liem Seeng Tee. Menurut , kekayaannya ditaksir sebesar US$ 1,8 miliar atau setara Rp25,74 triliun.

Putera bergabung dengan Sampoerna setelah selesai kuliah, sejak 1980.

Dia kemudian ditunjuk sebagai pemimpin perusahaan pembuat rokok itu pada 1994. Pada 2013, Sampoerna School of Education dan Sampoerna School of Business tersebut menjadi Fakultas Pendidikan dan Fakultas Bisnis di bawah naungan Universitas Siswa Bangsa (USBI) dengan tambahan dua fakultas yaitu Fakultas Sains & dan Fakultas Seni, Desain & Media, serta pusat bahasa Institut Bahasa dan Komunikasi.

Baca Juga   Balai Pemuda Taratak Paneh Disulap Jadi Ruang Pintar Al Madany

3. Keluarga Bakrie

Keluarga Bakrie memang dikenal sebagai pemilik dari mayoritas berbagai perusahaan publik yang ternama di Indonesia.

Aburizal Bakrie dan keluarga sempat menjadi miliarder pada 2006 yang tercatat dalam daftar Forbes dengan total kekayaan mencapai US$1,2 miliar.

Bahkan, setahun kemudian Aburizal Bakrie sempat menjadinorang terkaya di Indonesia dengan kekayaannya melonjak ke US$5,7 miliar.

Lanjut pada 2008, kekayaan Bakrie terus meroket mencapai US$9,2 miliar menjadikannya sebagai orang paling kaya di Asia Tenggara.

Sayangnya, krisis moneter global melanda yang membuatnya terdepak dari deretan miliarder Forbes.

Namun, di belakang berdirinya Universitas Bakrie ada peran Nirwan Dermawan Bakrie, adik dari Aburizal Bakrie pada 2009.

Sebelumnya Universitas Bakrie, kampus ini adalah Tinggi Ilmu .

Pada 2020, Universitas Bakrie sempat menempati daftar 50 universitas terbaik, bahkan berada di urutan 20 besar.

4. Joseph Wibowo Hadipoespito dan Theresia Widia Soerjaningsih

Joseph Wibowo Hadipoespito dan Theresia Widia Soerjaningsih merupakan pendiri dari Universitas Bina Nusantara (BINUS).

Sebelum dikenal sebagai BINUS, kampus ini adalah sebuah institusi pelatihan komputer.

Menariknya, sang pendiri Joseph tidak memiliki pengalaman menangani tinggi.

Namun, berkat bantuan dan dukungan para profesional dan kerabatnya, dia mampu mengembangkan Binus, hingga kini terus berkembang sebagai perguruan tinggi swasta terkemuka di Indonesia.

Bahkan, kini BINUS diakui sebagai kampus dengan popularitas yang tinggi dan berhasil melahirkan banyak orang penting, salah satunya William Tanuwijaya, pendiri Tokopedia.

5. Mochtar Riady

Mochtar Riady merupakan pemilik dari Grup Lippo di belakang berdirinya Universitas Pelita Harapan.

Menurut Forbes, saat ini Mochtar Riady dan keluarga merupakan orang terkaya ke-26 di Indonesia dengan kekayaan mencapai US$1,4 miliar.

Baca Juga   Penetapan Terbaru NI PPPK Guru Tahun 2022 di Wilayah Provinsi NTT Bagian 2

Lippo Group mengelola sektor pendidikan melalui Yayasan Pelita Harapan yang terdiri dari 45 sekolah K-12 dan tiga universitas UPH yang berada di 3 wilayah: Kampus Utama Lippo Village, Kampus Surabaya, dan Kampus Medan.

Bahkan, lembaga pendidikannya telah bermitra dengan Universitas Nasional , Universitas Teknologi Queensland, Universitas Biola di AS, Universitas Xiamen di Cina dan lainnya serta dengan perusahaan multinasional utama seperti , Intel dan Toshiba.

6. Ibrahim Risjad

Ibrahim Risjad berada di belakang Universitas Jabal Ghafur.

Dia sempat nasuk dalam daftat orang terkaya di Indonesia versi Forbes dengan bisnis yang menggurita hingga kini memiliki 60 anak perusahaan yang bergerak di berbagai sektor mulai dari keuangan, properti, hingga industri pulp dan kertas.

Dengan melimpahnya harta, Ibrahim Risjad pun turut membangun Universitas Jabal Ghafur yang terletak di Jalan Gle Gapui Aceh, universitas yang didirikan pada 1982 ini dinaungi oleh Yayasan Kampus Jabal Ghafur.

7. Ciputra

Raja properti pada masanya, Ciputra, adalah pendiri PT Ciputra Development. Mendiang Ciputra sempat masuk dalam daftar 50 orang Terkaya di Indonesia.

Dalam daftar miliarder Forbes 2023, Ciputra dan keluarganya mempunyai harta senilai US$1,7 miliar.

Selain memiliki Ciputra Development yang merupakan salah satu perusahaan properti terbesar di tanah dengan proyek di 33 kota.

Ciputra mengembangkan pendidikan di Indonesia dengan mendirikan Universitas Ciputra dengan konsentrasi studi untuk mencetak entrepreneur.

Lulusan kampusnya diharapkan bisa menjadi pengusaha.

8. Soetjipto Nagaria

Soetjipto Nagaria merupakan chairman dari Summarecon Agung.

Menurut laporan Forbes pada 2015, kekayaan Soetjipto Nagaria ditaksir mencapai US$400 juta atau setara dengan Rp6,2 triliun dan sempat masuk ke dalam jajaran 50 orang terkaya di Indonesia.

Baca Juga   Tertib Administrasi Kunci Sukses Lembaga Pendidikan

Dengan kekayaan yang bernilai besar, Soetjipto pun dikenal sebagai sosok yang dermawan dan mengutamakan pendidikan.

Terbukti, dengan dirinya mendirikan Universitas Pradita pada 2017.

Pradita University sendiri adalah sebuah perguruan tinggi di Indonesia yang dibangun di atas konsep Enterprise University.

Sebagai sebuah perguruan tinggi yang didirikan oleh Grup Summarecon dan mitra bisnisnya, Pradita University memiliki kekhasan di bidang perencanaan, perancangan, pembangunan, penerapan dan pengembangan kota modern yang terintegrasi dan terpadu, mulai dari jurusan teknik hingga desain komunikasi visual.

(*/mna)