Pilgub DKI Jakarta Tanpa Anies!

SEPERTI telah diprediksi sebelumnya, Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur tahun ini benar benar tak menyertakan nama Anies Rasyid Baswedan.

Nama besar dan kerja terukur yang telah dilakukannya, raib begitu saja karena mencoba melawan penguasa pada Pilpres lalu.

Ya, Anies Rasyid Baswedan harus menanggung konsekuensinya. Setelah ditinggal tiga partai yang mengusungnya pada Pilpres yaitu NasDem, dan , kali ini PDIP yang sempat memberikan angin segar pun meninggalkannya.

Hilangnya nama Anies tentu menyesakkan, apalagi lawan yang akan dihadapi “kalau diikutkan” hanya sekelas Ridwan Kamil dan Pramono Anung.

Meski demikian, pun, Analis Komunikasi Hendri Satrio menilai pertarungan perebutan kursi kepemimpinan di Jakarta akan tetap seru.

Ia memandang PDIP sangat berani mencalonkan kadernya yakni Pramono Anung dan Rano Karno sebagai pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jakarta.

Meskipun, kemungkinan menang lebih tipis ketimbang mengusung Anies.

“Walau tanpa Anies, Pilkada Jakarta tetap akan menjadi pilkada yang seru, karena PDIP walau tanpa berkoalisi dengan partai lain, mereka memiliki sosok Rano Karno yang lama dikenal sebagai anak betawi asli berkat perannya sebagai Si Doel,” ujar Hensat, Rabu, 28 Agustus 2024.

Menurut dia, sosok Pramono Anung juga dikenal sebagai politikus yang bisa diterima oleh pihak mana pun.

Baik Presiden , Presiden terpilih Subianto, maupun lainnya.

Pramono Anung-Rano Karno otomatis berhadapan dengan Ridwan Kamil-Suswono (RK-Suswono) yang lebih dahulu dideklarasikan koalisi partai politik yang tergabung ke dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.

Hendri menyebut pasangan RK-Suswono juga memiliki nilai jual uniknya tersendiri.

Hensat mengatakan Ridwan Kamil yang berlatar belakang arsitek serta memiliki pengalaman sebagai Wali Kota Bandung dan Gubernur Jawa Barat dinantikan ide-idenya untuk dapat membawa kebaruan khususnya di sektor tata kota Jakarta.

Baca Juga   Gerindra: Prabowo Maju

“RK juga mempunyai modal yang tinggi khususnya di pemilih dari kalangan menengah atas, sehingga cukup banyak yang menantikan inovasi apa yang akan dia hadirkan untuk terus membenahi Jakarta,” ucap dia.

Meskipun tidak setenar Ridwan Kamil ataupun Rano Karno, Hendri meniai Suswono merupakan representasi militansi mesin partai PKS yang selama ini terkenal bisa diandalkan.

“Ini yang akan diandalkan oleh KIM Plus di Pilkada Jakarta. Suswono juga dikenal sebagai politisi yang diterima berbagai kalangan,” paparnya.

Keseruan Pilkada Jakarta juga turut didukung oleh militansi yang kuat dari kedua kubu.

Ia menjelaskan PDIP dan PKS terkenal memilki basis massa yang mengakar. Terlebih, dua partai tersebut merupakan pemenang di Jakarta sejak 2004.

Hendri juga mencermati percakapan di yang ramai membicarakan unggahan-unggahan lama para kandidat.

Contohnya, cuitan lawas Ridwan Kamil dan Pramono Anung di media sosial X.

Namun, ia berharap seluruh kontestan Pilkada Jakarta dapat membuat hawa kompetisi yang sejuk dan damai tanpa diwarnai isu sektarian.

“Saya rasa masyarakat Jakarta saat ini sudah sangat cerdas dan terbuka,” ungkapnya. (*/ast)