Alokasi Khusus Bansos Tahun 2022 Tak Ada di Mata Anggaran Pemkab Bogor

,   –  Berita ini, mungkin tidak mengenakkan bagi warga Bogor. Sebab, selaku orang nomor satu di daerah itu, memastikan tidak akan menganggarkan bantuan sosial () kepada masyarakat tahun 2022. Menurutnya bansos dari pemerintah pusat dan Pemprov Jawa Barat sudah cukup.

“Tapi kita siapkan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT), seperti untuk dan lainnya. Termasuk untuk bansos jika memang dibutuhkan tahun depan,” kata Ade Yasin, Minggu (1/8).

Kata dia, tahun ini pun Pemkab Bogor secara perlahan mendistribusikan bantuan natura kepada masyarakat yang sedang menjalani isolasi mandiri () akibat positif Covid-19.

“Iya tahun ini kita sebut bansos tidak terencana. Itu juga diambil dari BTT. Jadi kemungkinan tahun depan skemanya masih sama. Jadi untuk alokasi khusus bansos untuk tahun depan belum ada,” tegas Ade.

Ade beralasan, Pemkab Bogor tidak menyiapkan alokasi khusus bansos, pasalnya pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial (Kemensos) telah menyiapkan anggaran dan Pemprov pun setali tiga uang.

“Jadi kalau ke bansos semua, nanti sektor lain tidak kebagian. Jangan tergantung pada bansos. Kan sudah ada dari pusat dan provinsi. Kalau semua ke bansos yang lain tidak terakomodir,” kata Ade.

Ade mengakui, Pemkab Bogor yang memiliki program Satu Miliar Satu Desa (Samisade) dirasa bisa membantu masyarakat, yang akibat pandemi yang tak kunjung berkesudahan.

“Samisade itu semangatnya pada karya. Jadi uang dikelola desa untuk membangun infrastruktur tapi dikerjakan oleh masyarakat. Nanti mereka dibayar pakai samisade,” kata politisi PPP itu.

Namun di sisi lain, Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto berharap Pemkab Bogor menganggarkan bansos bahkan dimulai dari APBD Perubahan 2021. Kata dia, saat ini masyarakat banyak yang membutuhkan bantuan.

Baca Juga   Raih Predikat Sangat Memuaskan, Karo Administrasi Pembangunan Setdaprov Sumut Resmi Bertitel Doktor

“Kita tidak tahu sampai kapan pandemi ini berakhir. Tapi masyarakat lah yang paling terdampak. Ada yang kehilangan pekerjaan dan yang tidak bisa karena sejumlah pembatasan. Jadi harus ada . Tidak hanya pemerintah, teman-teman yang memiliki kelebihan juga agar ikut membantu,” katanya. (*/cob/mer)