Budaya  

Ngariung Ala Kelurahan Cilangkap

Ngariung Ala Kelurahan Cilangkap
Ngariung Ala Kelurahan Cilangkap

MAKAN bersama atau Ala , merupakan sebuah budaya yang telah ada dan diwarisi secara turun temurun oleh warga. Tak hanya mereka yang masih tinggal di daerah pedesaan, namun juga tetap dilaksanakan oleh mereka yang berdomisili di kawasan perkotaan. Setidaknya hal ini bisa terlihat dari acara “ngariung” bisa dilihat di saung yang berada di depan kantor .

Dengan lauk khas Betawian seperti semur jengkol, pare, telor balado, tempe bacem serta lalapan dari sayuran yang ada di pekarangan kelurahan plus kerupuk, jadilah acara ngariung sederhana tersebut menjadi meriah. Sebab, H pun ikut acara tersebut didampingi oleh Lurah , Sekretaris Kelurahan Cilangkap Saripudin, Babinsa dan Staf Kelurahan lainnya.

“Sederhana namun mengena. Alhamdulillah meski makan apa adanya, namun saya melihat ada kebersamaan. Budaya inilah yang harus dipertahankan, karena kebersamaan adalah modal utama mencapai kemajuan,” kata Camat , H Abdul Mutolib.

3.2 makan.jpg | Buliran.com

Pak Abu, demikian Pak Camat Tapos biasa disapa mengatakan, ngariung tak dilihat dari lauk apa yang dimakan. Namun lebih dari itu, ada momentum kebersamaan yang dapat dirasakan secara langsung.

“Saya berharap budaya seperti ini bisa terus dipertahankan.  Karena banyak makna yang terkandung didalamnya. Selain kebersamaan dan kekerabatan, rasa persaudaraan pun pastinya akan semakin terpupuk,” ucapnya.

Pak Camat tak menyangka bisa mengikuti kegiatan ngariung tersebut, sebab kunjungan yang dilakukan ke Kelurahan Cilangkap adalah untuk monitoring kegiatan pelayanan di kelurahan setempat yang saat ini menempati bangunan sementara sampai kantor yang lebih representatif selesai dibangun.

Terkait pelayanan masyarakat sendiri, Pak Camat menyebutkan tak ada masalah. Sebab, semuanya berjalan sebagaimana biasanya.

Baca Juga   Deretan Senjata Tradisional Paling Mematikan di Dunia

Lurah Cilangkap, Teguh Santoso yang disinggung terkait pelayanan di kelurahan yang dipimpinnya, tak menemui kendala sama sekali. Namun karena bangunannya yang tak begitu luas, maka yang bisa dil;ayani adalah pelayanan rutin saja.

“Untuk perekaman KTP, sementara masih dilakukan di kantor lama sebelum nantinya pindah ke Kantor Camat,” katanya memastikan. (ted)