BuliranNews, BANGKOK – Beberapa waktu belakangan viral di media sosial perihal Sekte Pemakan Kotoran Manusia sesat di Thailand. Pengikut sekte itu diketahui rela memakan kotoran manusia dengan alasan kesehatan.
Sekte tersebut telah ada selama empat tahun. Akan tetapi, praktik mereka baru terungkap setelah penggerebekan di sebuah gubuk kayu yang menampung pertemuan anggota pada 9 Mei 2022 lalu.
Sekte yang dipimpin oleh seorang pria bernama Tawee Nanla ini dilaporkan atas sejumlah pelanggaran hukum, di antaranya yang paling mengerikan adalah praktik memakan kotoran manusia dan penemuan 11 mayat membusuk serta area gubuk yang dipenuhi ulat.
Tawee sebagai pemimpin sekte telah menganjurkan para pengikutnya untuk mengkonsumsi tinja, urine, air liur, dan kulit matinya sendiri yang dia sebut sebagai obat yang menyembuhkan penyakit dan obat mujarab.
Wakil Perdana Menteri dan Menteri Kesehatan Masyarakat Thailand Anutin Charnvirakul mengatakan, pengikut Tawee mungkin telah memanggilnya ‘bapak spiritual’.
“Tetapi Rumah Sakit Srithanya, sebuah rumah sakit jiwa, hanya akan menyebut orang itu sebagai pasien,” ujarnya dikutip dari Bangkok Post, Senin (30/5).
Temuan yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand menemukan produk keripik ikan, kacang hijau goreng, dan cumi-cumi kering yang sudah berjamur dan tidak lolos uji kelayakan makanan.
Pada uji sampel air yang diambil dari dalam pondok tempat sekte ini melakukan kegiatan juga ditemukan kandungan bakteri berbahaya seperti Escherichia coli dan koliform yang jika dikonsumsi terus menerus dapat menimbulkan masalah kesehatan yang serius. (*/miq/cic)