PENYAKIT jantung merupakan salah satu penyakit dengan tingkat kematian tertinggi di dunia. Penyakit ini ditandai dengan kondisi jantung yang mengalami gangguan fungsi, bisa pada pembuluh darah, katup, maupun detak jantung.
Menurut dr. Theresia Sandra Diah Ratih, Kepala Sub Direktorat Jenderal P2PPTM Kemenkes RI, ada empat penyebab utama penyakit jantung di Indonesia, yaitu hipertensi atau tekanan darah tinggi, kebiasaan merokok, gula darah tinggi, dan obesitas.
“Semua kondisi itu memegang peran terhadap penyakit jantung. Tren penyakit jantung semakin meningkat karena obesitas juga meningkat,” ujar dr. Sandra saat acara virutal Berdamai dengan Gagal Jantung, Selasa (31/5).
Di Indonesia, papar dia, prevalensi gagal jantung mencapai 5%, di mana lebih sering terjadi pada pria (66%) daripada wanita (34%). Sebanyak 17.2% pasien gagal jantung di Indonesia meninggal saat perawatan rumah sakit, sementara 11.3% meninggal dalam 1 tahun perawatan, 17% akan mengalami rehospitalisasi berulang alias keluar-masuk rumah sakit.
Karena termasuk penyakit mematikan, perawatan untuk penyakit yang berkaitan dengan jantung juga tidak murah. Secara total, Indonesia rata-rata menghabiskan Rp 7,7 triliun per tahun untuk mengobati pasien jantung.
Menurut Sandra, ada sejumlah faktor risiko yang membuat seseorang lebih rentan terkena penyakit jantung, misalnya kurang gerak dan jarang mengonsumsi sayur dan buah.***