BuliranNews, JAMBI – Kebersamaan dan silaturahmi harus terus dibingkai, meski berada jauh di negeri orang. Silaturahmi selain mempererat tali persaudaraan, juga sebuah kegiatan yang selalu diajarkan dalam Islam dan tentunya melalui kegiatan tersebut akan mengalir reski yang halal.
Hal ini dirasakan pula oleh warga Ikatan Keluarga Alam Surambi Sungai Pagu (Ikassupa) Provinsi Jambi. Meski rantau yang mereka tuju kalau istilah orang Minang, rantau baliak dapua, namun tak menghalangi kebiasaan bertemu dan bersilaturahmi mereka laksanakan. Bertempat di Balai Diklat Dinas Sosial Propinsi Jambi, warga perantauan ini melepaskan kangen dengan dunsanak sekampung yang sama-sama merantau ke Tanah Jambi.
Azwardi Kamal, Ketua Ikassupa Jambi yang berasal dari Koto Baru, Sungai Pagu, Solok Selatan berharap agenda halal bihalal menjadi kekuatan bagi Ikassupa untuk bisa bersama-sama bersinergi membangun kampung halaman meski berada di negeri orang.
“Kami siap bersinergi untuk membangun kampung halaman di Kabupaten Solok Selatan menjadi lebih baik dan berkembang dari waktu ke waktu,” kata Azwardi yang didampingi olehĀ Irsardunas, selaku wakil ketua.
Dijelaskan, Ikassupa Provinsi Jambi sudah berdiri sejak tahun 1970 atau berusia lebih dari setengah abad tepatnya 52 tahun. Seiring dengan perkembangan zaman, organisasi ini semakin berkembang.
“Karena Kabupaten Solok Selatan sudah berdiri, maka Ikasupa Jambi dilebur jadi Ikatan Keluarga Alam Surambi Sungai Pagu yang disingkat dengan Ikassupa. Organisasi ini tak mewakili Sungai Pagu saja, melainkan organisasi yang mengimplementasikan Kabupaten Solok Selatan secara keseluruhan dengan wilayah yang dimulai dari Ulu Suliti sampai ke Rantau 12 Koto Lubuk Ulang Aling,” jelasnya.
Kedepannya, Ikassupa akan melakukan revitalisasi organisasi dengan hadir di setiap kab/kota yang ada di Provinsi Jambi. Ikassupa harus bisa menjadi organisasi yang bermanfaat bagi seluruh anggotanya, terutama pengembangan ekonomi keluarga perantau.
Target berikutnya kata Azwardi adalah menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Solok Selatan dalam pengembangan ekonomi masyarakat yang berbasis industri pertanian maupun pariwisata. Dengan demikian akan ada geliat ekonomi bagi masyarakat di ranah maupun di rantau.
“Intinya, ranah akan menjadi produsen dan rantau sebagai marketing dan target pasar,” jelasnya.
Tak hanya sektor ekonomi yang dilirik Ikassupa, sektor politik pun menjadi perhatian serius. Pada Pemilu 2024 mendatang, Ikassupa menargertkan harus mempunyai wakil minimal 1 kursi baik di Kota Jambi dan daerah lainnya disamping itu, ada juga wakil yang bisa bersaing di legislatif propinsi minimal 1 kursi pula.
Pihaknya kata Azwardi juga telah menjalin komunikasi dengan Forum Komunikasi Anak Solok Selatan (Forkassel) yang merupakan komunitas masyarakat Solok Selatan dengan cakupan cukup luas yaitu dalam dan luar negeri. (yad)