BuliranNews, JAKARTA – Setelah Presiden Joko Widodo menginformasikan bahwasanya masyarakat boleh melepas masker di ruang publik, akhirnya Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin membeberkan beberapa alasan mengapa akhirnya pemerintah memutuskan untuk melonggarkan penggunaan masker tersebut.
Hal ini disampaikannya dalam keterangan pers, Selasa (17/5). Pria yang akrab disapa BGS ini menuturkan bahwa ada beberapa hal yang diperhatikan oleh pemerintah. Pertama yakni angka vaksinasi yang cukup tinggi di masyarakat.
“Hal ini bisa kita lihat bahwa pada Desember kita survei antibodi masyarakat khususnya Jawa-Bali. Untuk jawa bali 93% punya antibodi. Ini bisa dari vaksin atau infeksi pada Yang Kuasa,” tuturnya.
Selain angka vaksinasi, ia juga menjelaskan mengenai naiknya kadar antibodi masyarakat Indonesia. BGS memaparkan ada kenaikan serum antibodi yang cukup tinggi dari Desember 2021 hingga Maret 2022.
“Desember lalu kadar antibodi 500-600 tapi bulan Maret grup yang sama naik ke 7000-8000. Ini bukti masyarakat kita selain antibodi tumbuh lebih banyak, kadarnya naik tinggi,” tambahnya.
Ia kemudian memaparkan bahwa fenomena ini terjadi karena banyak masyarakat yang telah divaksin terinfeksi varian Omicron. BGS menyebut fenomena ini menimbulkan kekebalan kuat dan tahan lama yang dinamakan sebagai super immunity.
“Jadi orang sudah vaksin lalu terkena, selain melindungi yang bersangkutan masuk Rumah Sakit tapi bisa bertahan imunnya cukup lama,” papar menteri yang memiliki latar belakang perbankan itu.
Meski begitu, BGS menekankan kepada masyarakat agar selalu mematuhi protokol kesehatan. Ia menyebut meski kekebalan telah terbentuk, kesadaran untuk berperilaku hidup sehat merupakan hal penting yang menjadi tanggung jawab setiap warga.
“Itu salah satu pendidikan bahwa masyarakat punya tanggung jawab lebih besar untuk melindungi diri sendiri dan orang lain,” tegasnya lagi. (*/sef/cic)