SELAIN nama orang, kemiripan penamaan juga sering terjadi pada nama makanan. Contohnya: Soto, sroto, coto, sauto, dan tauto. Nah, loh, mirip, kan? Sama-sama berakhiran –to. Tapi soal rasa, tampilan, bumbu dasar, dan bahan pelengkap, kelimanya jelas berbeda.
1. Soto
Soto adalah nama umum dari makanan berkuah yang berisi sayuran, daging, ataupun jeroan. Selama kamu masih di wilayah Indonesia yang sudah dialiri listrik, menemukan soto adalah hal yang paling mudah. Meskipun demikian, beda tempat, beda pula rasa sotonya. Soto Lamongan, memiliki cita rasa khas dari penggunaan bubuk koya. Soto mi Bogor, mengunakan mi kuning sebagai isian dan dilengkapi dengan risoles. Soto Betawi, kuahnya lebih kental karena menggunakan santan dan disajikan bersama dengan emping.
2. Sroto
Sroto adalah salah satu varian soto yang berasal dari Sokaraja, Banyumas. Ciri khas dari sroto ini adalah penggunaan kacang tumbuk yang memberikan sensasi rasa gurih. Tapi, kacang tumbuk pada sroto bukan diolah seperti bumbu kacang pada pecel, ya. Kacang pada sroto cukup ditumbuk dengan cabai, bawang merah, bawang putih saja, tanpa dicampur kencur.
Bagi yang tidak terbiasa, siraman sambal kacang tumbuk pada sroto pasti akan terasa aneh di lidah. Gimana, ya? Soto, kok, pakai sambal kacang? Nganu banget.
3. Coto
Kalau coto ini merupakan soto khas Sulawesi Selatan. Konon, diperlukan sekitar 40 macam rempah untuk membuat coto yang nikmat. 40 rempah yang disebut dengan rampa patang pulo ini, di antaranya bawang merah, bawang putih, lada, jinten, kemiri, pala, cengkih, asan, kayu manis, kunyit, dll.