Pengangkatan Pejabat Jangan Selalu Kedepankan Kedekatan

1. Has | Buliran.com

, DEPOK – Mengangkat atau memberhentikan seorang aparatur dari jabatan tertentu, memang hak mutlak atau prerogatif seorang . Namun demikian, jangan sampai hal itu dilakukan hanya demi kepentingan semata dan sebagai balas jasa.

Hanya karena tim sukses seseorang diangkat menjadi pejabat, sebaliknya karena berbeda haluan politik seseorang diberhentikan dari jabatannya. Dalam hal ini, kepala daerah harus objektif dan jangan subjektif untuk menentukan sebuah kebijakan yang pastinya akan berdampak kepada masyarakat banyak.

Tak hanya itu, seseorang yang akan diamanahkan sebuah jabatan haruslah mengikuti pendidikan kepemimpinan terlebh dahulu. Jangan ujug ujug langsung mendapat kedudukan yang strategis.

“Artinya, sebelum seseorang diberi amanah sebagai pimpinan, yang bersangkutan harus telah mengikuti pendidikan kepemimpinan. Baru setelah itu diamanahkan kedudukan. Di sini jelas, Dik lebih dulu dari Duk,” kata Jawa Barat dari , HM .

Pernyataan keras tersebut, disuarakan oleh Bang Has, demikian dia biasa disapa, karena banyak pimpinan instansi pemerintahan di Depok yang lewat jalur by pass tanpa didahului sebuah pendidikan kepemimpinan.

“Malah, banyak laporan yang saya terima kalau pimpinan sebuah instansi pangkatnya justru lebih rendah dari anak buahnya. Bukankah ini keterlaluan,” jelasnya.

Untuk diangkat sebagai Lurah misalnya lanjut Bang Has, pangkat minimalnya haruslah III C, sementara Camat minimal III D. Namun dari temuannya, Bang Has justru mendapati ada Lurah yang pangkatnya baru III B, sementara Kasi-nya mentok di III D.

“Politik jangan di bawa ke ruang publik, aparat diberikan jabatan karena kualitas dan bukan karena anggota tim sukses. Walikota dan jajarannya harus mengerti dengan hal ini,” ujarnya tegas.

Baca Juga   Tanpa Baliho, Elektabilitas Ganjar dan Anies Tetap Teratas

Sebagai dari daerah pemilihan dan Kota Bekasi, Hasbullah mengingatkan, jangan melulu menempatkan seseorang dengan kualifikasi kedekatan dan tim sukses.

“Era Pilkada telah selesai, mari kita bergandengan tangan menjadikan Kota Depok lebih baik dengan mengutamakan kualitas seorang aparatur. Ingat, jangan sampai Duk lebih duluan dari Dik. Semoga ini menjadi catatan serius dari pemerintah,” katanya mengakhiri. (ted)