SEBUAH video yang membahas mengenai kasus banyaknya alumni SMA Colonia New Jersey yang menderita kanker otak viral di aplikasi TikTok. Video tersebut diposting oleh dr. Joe Whittington (@drjoe_md), seorang dokter UGD, di akun TikTok-nya.
Dalam video tersebut, ia membahas bahwa tidak hanya alumni sekolah tersebut saja yang mengidap kanker otak, tapi juga staf yang pernah bekerja di sana. dr Joe juga menjelaskan bahwa jenis kanker otak yang diderita alumni dan mantan staf tersebut adalah glioblastoma, jenis kanker otak yang paling agresif dan langka.
“Ini adalah glioblastoma multiforme atau, dalam kedokteran, kita juluki sebagai GBM. Pada dasarnya, kanker ini merupakan kanker otak paling agresif yang telah kita ketahui,” ujar dr Joe dalam video tersebut.
Al Lupiano sendiri adalah seorang ilmuwan lingkungan yang merupakan seorang alumni dari SMA Colonia. Tidak hanya itu, ia pernah didiagnosa dengan kanker otak sekitar 20 tahun lalu dan ia masih merasakan beberapa masalah yang tersisa.
Lupiano memulai investigasinya setelah beberapa anggota keluarganya juga didiagnosa dengan glioblastoma di sisi kiri otak mereka.
“Maju ke bulan Agustus tahun lalu. Kakak perempuan saya menerima berita bahwa ia memiliki kanker otak primer. Sayangnya, tumor otak itu merupakan glioblastoma stadium 4. Dua jam setelah itu, kita juga menerima informasi bahwa istri saya juga memiliki tumor otak primer,” ujarnya pada CBS New York.
Sayangnya, kakak Lupiano meninggal di bulan Februari tahun ini dan karena itu, ia membuat sebuah posting di Facebook demi mencari alumni SMA Colonia yang juga menderita kanker otak tersebut.
Hasil yang ia dapat sangat mengejutkan. Per bulan Maret, saat artikel CBS tersebut dipublikasikan, Lupiano mengkonfirmasi adanya 65 alumni yang menderita kanker otak.
“Saya mulai investigasi dan dari tiga kasus menjadi lima, lima menjadi tujuh, dan tujuh menjadi 15,” kata Lupiano.
Pada tanggal 21 April lalu, Lupiano mengungkapkan bahwa angka alumni tersebut telah naik hingga 115 orang.
Penyebab pasti kejadian ini masih menjadi sebuah misteri. Namun, Lupiano sempat mengatakan bahwa kejadian ini ada hubunganya dengan radiasi.
“Suatu hal yang membuat saya gelisah adalah ada satu hubungan lingkungan sebenarnya pada tumor otak primer yaitu radiasi pengion. Bukan kontaminasi air. Bukan udara. Buka dari tanah. Bukan suatu hal yang terjadi pada kita karena kebiasaan buruk,” bebernya.
Wali Kota Woodbridge John McCormick mengatakan pada CBS New York bahwa SMA Colonia dibangun di atas tanah di hutan yang tidak pernah ada konstruksi sebelumnya. Ia berpendapat bahwa yang memungkinkan adanya “wabah” misterius ini adalah pengisian dari konstruksi beberapa waktu lalu. Sayangnya, wali kota tersebut mengakui bahwa tidak ada catatan mengenai tanah itu yang mencatat dari 55 tahun lalu.
Hingga saat ini, investigasi dan serangkaian tes masih berlangsung. Penyidikan ini telah melibatkan beberapa pihak berwenang seperti
Departemen Kesehatan dan Departemen Perlindungan Lingkungan New Jersey bersama Badan Federal untuk Zat Beracun dan Pendaftaran Penyakit.
Lupiano juga pernah menyatakan bahwa tim radiologi juga sedang mencari ada atau tidaknya radiasi di SMA itu dan hasilnya akan ada di kisaran dua hingga tiga minggu.
Colonia High School di New Jersey, AS, kini dalam investigasi terkait dugaan adanya kluster kanker. Otoritas setempat melakukan tes radiasi di gedung-gedung dan lingkungan sekolah untuk menentukan apakah ada hal yang bisa menjadi pemicu kanker.
“Tidak perlu ditanya lagi, ini adalah sesuatu yang perlu diselidiki,” komentar epidemiolog John Hopkins Bloomberg School of Public Health, Elizabeth A Platz, seperti dikutip dari Live Science, Minggu (1/5).***