BUKU bertajuk The muslim 500: The 500 Most Influential Muslims 2012 merupakan daftar keempat sejak mulai di publikasikan pada 2009 oleh badan kajian islam Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISSC) di Amman, Yordania.
Laporan ini dikeluarkan setiap tahunnya bekerja sama dengan pusat kajian Prince Al-Waleed Bin Talal Center for Islam-Christian Understanding di universitas george Town AS.
Buku ini dimulai dengan 50 orang muslim paling berpengaruh, dan kemudian berbagai survei tentang 450 tokoh muslim paling terkemuka dalam 15 kategori, mulai dari politik hingga agama, media massa, seni, sains dan pembangunan.
Abdullah Schleifer, kepala editor buku itu, menulis dalam bab pendahuluannya, “Penerbitan ini untuk menggambarkan pengaruh beberapa orang umat islam dikalangan masarakat mereka atau mewakili masarakat”
“Pengaruh itu bisa saja pengaruh seorang ulama terhadap umat islam dan pengaruh keyakinan, gagasan dan perilaku mereka, atau bisa saja pengaruh seorang penguasa dalam bentuk berbagai faktor sosial ekonomi dimasyarakat,” tambahnya.
Lima tempat teratas semuanya diisi oleh para pemimpin politik dan agama.
1. Raja arab Saudi Abdullah Bin Abdul Aziz
Tokoh muslim paling berpengaruh di dunia selam dua tahun berturut- turut
Dia adalah Raja Arab Saudi yang keenam, lahir 1 Agustus 1924. Setelah sebelumnya bergelar Pangeran Abdullah, ia mencapai puncak kekuasaan pada 1 Agustus 2005, sesaat setelah wafatnya Raja Fahd.
Ia telah tampil sebagai penguasa de facto dan mewakili peran Raja Arab Saudi sejak tahun 1995, yaitu sejak Raja Fahd mengalami penurunan kesehatan akibat stroke.
Pada 3 Agustus 2005 ia terpilih menjadi raja setelah wafatnya raja terdahulu, yang adalah saudara seayahnya. Salah seorang anaknya, Pangeran Mutaib bin Abdullah, menggantikan jabatannya sebagai komandan Dewan Garda Nasional Saudi.
Ia adalah salah satu dari 37 putra Raja Abdulaziz bin Abdulrahman Al-Saud (pendiri Arab Saudi modern) yang lahir dari rahim Fahada binti Asi-al Syuraim yang adalah istri kedelapan Abdul Aziz dari keluarga Rasyid.
Ia menerima pendidikan di Sekolah Kerajaan Prince’s School dari pejabat-pejabat dan tokoh-tokoh intelektual keagamaan dan dibesarkan di bawah pengawasan ketat Raja Abdul Aziz yang adalah ayahnya.
Pangeran Abdullah dikenal sangat kuat memegang ajaran agama dan memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap rakyat dan Tanah Air. Ia langsung mendapat pendidikan dari para ulama senior Arab Saudi di bidang agama, sejarah, politik, dan sosiologi.
2. Prsiden Turki Recep Tayib Erdogan
Lahir 26 Februari 1954 adalah seorang politikus Turki. Ia menjabat Perdana Menteri Turki sejak 14 Maret 2003 dan saat ini dipercaya sebagai presiden. Ia juga seorang pimpinan Adalet ve Kalkınma Partisi (AKP, atau Partai Keadilan dan Pembangunan). Pada tahun 2010, Erdogan terpilih sebagai muslim nomor dua paling berpengaruh di dunia.
Erdogan terpilih Sebagai Walikota Istanbul dalam pemilu lokal pada 27 Maret 1994. Dia dipenjara pada 12 Desember 1997 karena puisinya yang bermasalah. Setelah empat bulan di penjara, Erdogan mendirikan Partai Keadilan dan Pembangunan (Partai AK) pada tanggal 14 Agustus 2001.
Dari tahun pertama, Partai AK menjadi gerakan politik terbesar yang didukung publik di Turki. Pada pemilihan umum tahun 2002, Partai AK memenangkan dua pertiga kursi di parlemen, membentuk pemerintahan partai tunggal setelah 11 tahun.
3. Raja Mohammad VI dari Maroko
Raja Muhammad VI lahir di Rabat (Maroko pada 21 Agustus 1963 sebagai anak kedua pasangan Raja Hassan II dan Lalla Latifa Hammou dari sebuah keluarga Berber yang penting.
Sebelum tampil sebagai raja, ia menyandang gelar Pangeran Mahkota. Ia menerima gelar mahkota kerajaan pada 23 Juli 1999 setelah sang ayah wafat. Raja muda ini segera dikenal sebagai generasi modern yang memimpin kerajaan konstitusional. Raja Muhammad VI mencetuskan kantor Perdana Menteri Moroko.
Tak lama setelah naik tahta, Raja Muhammad VI berpidato mengenai kondisi negara di televisi dan berjanji menghapuskan dan menangani korupsi serta menciptakan pekerjaan dan meningkatkan penanganan hak asasi manusia.
Muhammad VI secara umum ditentang oleh gerakan Islam konservatif. Dukungannya untuk pluralisme politik telah membangkitkan kemarahan beberapa kaum fundamentalis.
Seri Baginda Raja Muhammad VI memiliki seorang saudara lelaki bernama Pangeran Moulay Rachid dan tiga saudara perempuan masing-masing; Puteri Lalla Meryem, Puteri Lalla Asma, dan Puteri Lalla Hasna.
Raja Mohammed VI menikah dengan Salma Benani (Puteri Lalla Salma) yang seorang insinyur komputer dari Fez di Rabat pada 21 Maret 2002. Puteri Lalla Salma langsung diberikan gelar Puteri setelah menjadi istri raja. Keluarga kerajaan ini memiliki seorang anak yaitu Pangeran Mahkota Maulay Hassan yang lahir pada 8 Mei 2003.
4. Dr. Mohammed Badie, Seorang aktifis Ikhwanul Muslimin Yang paling berpengaruh
Muhammad Badi Abdul Majid Samy, lahir 7 Agustus 1943, di kota Mahalla al-Kubra, dikenal seorang tokoh Ikhwan yang sangat ulet, teguh dalam pendirian, memiliki keyakinan yang kokoh terhadap cita-cita, dan memiliki pandangan-pandangan yang banyak mengadopsi pemikiran Sayyid Qutb.
Badi menikah dengan Samia al-Ashnawy, mantan Direktur Sekolah Dakwah Islam, dan ia adalah adik kandung dari tokoh Ikhwan generasi awal, Ali Ashnawy, seorang pilot, yang dihukum mati tahun 1954 oleh Presiden Gamal Abdul Nasser, karena dituduh terlibat makar.
5. Emir Qatar Sheikh Hamad Bin Khalifa Al-Thani.
Sheikh Hamad bin Khalifa al-Tsani lahir 1950 di Doha, Qatar adalah Emir Qatar saat ini. Ia berasal dari keluarga Al-Tsani.
Ia lulus dari Royal Military Academy Sandhurst (Inggris) tahun 1971. Ia melakukan kudeta tahun 1995 ketika ayahnya, Emir Khalifa bin Hamad al-Tsani) berada di Jenewa (Swiss) untuk memulai proses modernisasi di negerinya.
Ia dikenal oleh dunia barat karena sifatnya yang sering membantu keuangan jaringan televisi Al Jazeera. Time menyebutnya sebagai bidan kelahiran Al-Jazeera.
Pada pertengahan 1990-an, saat siaran BBC World dalam bahasa Arab yang didanai sejumlah investor di Arab Saudi mengalami masalah sensor pemberitaan dengan pemerintah setempat. Setelah ditutupnya BBC Arab, ia memboyong sejumlah jurnalis Arab untuk menyeberang ke teluk.
Dengan dana US$ 150 juta, ia mendirikan stasiun televisi berbahasa Arab. Ia pun mendapuk sepupunya, Syekh Hamad bin Thamir al-Tsani untuk memimpin. Ia memang membutuhkan media untuk membawa angin perubahan di negerinya.
Pamor Al-Jazeera kian dikenal selepas serangan 11 September 2001 dan menjadi satu-satunya media elektronik di dunia yang menyiarkan rekaman pernyataan Usamah bin Ladin.
Karena itu, Hamad sering dikritik pemerintahan Amerika Serikat membantu pihak musuh ketika perang Irak dan intifada Palestina.
Walaupun demikian Syekh Hamad merupakan sekutu penting Amerika Serikat di Timur Tengah. Qatar juga disebut sebagai kampusnya universitas-universitas Amerika Serikat di Timur Tengah dalam sebuah proyek dari Yayasan Qatar yang disebut Kota Pendidikan yang dijalankan oleh istri Emir, Syaikha Muzah binti Nassir al-Missnad.
Orang yang menjadi penerus dari Emir Hamad adalah Sheikh Tamim bin Hamad al-Tsani, anaknya yang keempat.
RISSC adalah sebuah lembaga riset independen yang berapiliasi dengan Royal Aal Al-Bayt Institute For Islamic Thought, sebuah LSM Islam berskala internasional yang bermarkas di Amman.
(sumber : Wikipedia/koran harian terbit)