JIKA anda pernah naik bus Damri, sekilas mungkin terlihat gambar di samping busnya. Yaitu gambar sebuah kereta angkut yang ditarik dua ekor sapi. Ternyata hal tersebut adalah salah satu sejarah bus Damri. Yang pada awalnya merupakan sebuah kereta sapi. Damri, yang merupakan kepanjangan dari Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia. Memang memiliki banyak sejarah.
Beberapa sejarah angkutan umum Damri, tersimpan di Museum Transportasi Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Seperti replika dari armada pertama Damri. Kereta dengan tenaga dua ekor sapi, dinamakan Cikar Damri. Aktif digunakan pada masa perang kemerdekaan tahun 1945 hingga 1950. Awalnya armada ini digunakan di Banyumas, Jawa Tengah. Fungsi utamanya mengangkut senjata-senjata untuk keperluan militer. Masa kejayaan Cikar Damri ini berakhir, ketika sudah banyak kendaraan-kendaraan bermesin di Indonesia.
Menariknya lagi aksesori-aksesori untuk kendaraan, sudah ada sejak zaman dahulu lho. Selain untuk fungsi, aksesori ini juga berguna untuk memperindah tampilan. Di museum ini misalnya, ada aksesori berupa pecutan, hingga lonceng untuk hewan. Wah, ternyata modifikasi kendaraan sudah ada sejak zaman dulu ya.
Ada sisa sejarah Damri lainnya, bus buatan pabrik otomotif Tata. Bus besutan India ini, awalnya diproduksi pada 1977. Awal beroperasi di Jawa Barat, kemudian di Semarang dan Surabaya pada kurun waktu 1978 hingga 1990.
Secara desain, bus Tata ini masih berdesain serba kotak. Khas bus-bus klasik. Namun bus yang terpajang di museum ini, juga telah termakan usia. Dengan cat mulai mengelupas. Karat di seluruh bodinya. Serta karet-karet yang sudah getas.
Desain bodi mengkotak memang menjadi andalan model desaon mobil-mobil zaman dulu, mulai dari bagian lampu hingga kaca jendelanya pun berdesain kotak. Yang rajin nonton film India jaman dulu, pasti tidak asing dengan bus ini.
Tertulis trayek awal pada bus ini yakni Cicaheum – Cibeureum, ini merupakan trayek wisata dari ujung kota Bandung hingga kawasan danau Cibeureum yang berada di kawasan Padalarang. Hingga saat ini pun trayek ini masih ada, namun bus Damri-nya sudah menggunakan model yang lebih modern.
Bagian sampingnya menggunakan kaca model geser. Selain itu bagian pintunya juga menggunakan model pintu lipat. Bagian belakangnya masih menggunakan desain mengkotak. Dari kaca belakang, lampu belakang, hingga bentuk belakang bus ini sendiri. Secara dimensi bus ini juga cukup besar. Tepatnya tinggi bus 2,9 m dengan panjang 9,5 m dan lebar 2,4 m.
Ke bagian interiornya, bus Tata ini dapat menampung sebanyak 40 orang. Bagian interior berkelir krem ini, masih menggunakan kursi bus model tipis. Tarif bus ini juga ditulis di bagian dekat atas. Jauh dekat Rp 50, harga yang murah untuk tahun 70-an. Bagian kemudinya juga masih menggunakan model lawas. Dengan setir tipis dan besar.
Tentang mesinnya, informasi mesin yang digunakan bus ini sangat minim. Yang jelas bus ini menggunakan mesin diesel. Mesin ini bertipe LP 1210 E.
Kini, bus ini sudah menjadi saksi bisu sejarah transportasi Indonesia. Bagi yang ingin melihat bus ini secara langsung, dapat mengunjungi Museum Transportasi di Taman Mini Indonesia indah. Atau malah, anda pernah menaiki bus ini?
Berikut perkembangan DAMRI waktu ke waktu :
1943
Pada masa pendudukan Jepang, ada dua usaha angkutan, yakni Jawa Unyu Zigyosha (khusus angkutan barang dengan truk) dan Zidosha Sokyoku (angkutan penumpang dengan kendaraan bermotor atau bus).
1945
Setelah Indonesia Merdeka, di bawah pengelolaan Departemen Perhubungan Republik Indonesia, Jawa Unyu Zigyosha berganti nama menjadi Djawatan Pengangkoetan. Sementara itu, Zidosha Sokyoku berubah nama menjadi Djawatan Angkoetan Darat untuk angkutan penumpang.
1946
Pada 25 November 1946, kedua jawatan digabungkan dengan nama Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia (DAMRI). Tugas utama jawatan ini adalah menyelenggarakan pengangkutan darat dengan bus, truk, dan angkutan bermotor lainnya. Di luar tugasnya tersebut, jawatan tersebut juga berperan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia saat agresi militer Belanda di Jawa.
1961
Setelah dua dekade berperan di ranah angkutan transportasi darat, DAMRI beralih status menjadi Badan Pimpinan Umum Perusahaan Negara (BPUPN).
1965
Namun demikian, kehadiran badan tersebut tak lebih dari lima tahun. BPUPN dihapus dan DAMRI ditetapkan menjadi Perusahaan Negara (PN).
1982
Jawatan ini kembali beralih status. Kali ini menjadi Perusahaan Umum (Perum) hingga sekarang. Tugas dan wewenang perusahaan ini adalah menyelenggarakan jasa angkutan umum bagi penumpang dan barang di atas jalan dengan kendaraan bermotor.
2021
Saat ini, DAMRI adalah perusahaan pelat merah alias milik pemerintah di bawah Kementerian BUMN. ***