BuliranNews, CILEGON - Persiapan matang dan terkoordinasi dengan instansi terkait, telah dilakukan oleh Polda Banten untuk memastikan bencana La Nina tak memberikan dampak yang merugikan atau membahayakan bagi masyarakat yang bermukim di Provinsi Banten.Hal itu dikatakan oleh Kepala Biro Operasional Polda Banten, Kombes Pol A Roemtaat kepada awak media di Cilegon, Selasa (9/11).
"Polda Banten telah melaksanakan kegiatan rapat koordinasi dengan pihak terkait untuk menghadapi bencana alam dampak La Nina pada Senin (08/11). Rapat koordinasi lintas instansi itu digelar untuk mempersiapkan diri menghadapi bencana alam dampak La Nina, koordinasi awal telah dilakukan dengan BPBD dan BMKG Banten,” kata Roemtaat.Dikatakan, dalam rapat koordinasi lintas instansi tersebut, Kapolda Banten telah mengistruksikan jajarannya untuk menginventarisir kerawanan bencana, melaksanakan apel siaga dan simulasi bencana, terjun langsung memberikan pertolongan dan bantuan kepada masyarakat terdampak bencana, menyiapkan tempat-tempat penampungan yang aman dengan sanitasi yang baik dilengkapi dapur umum, bahkan meminta jajaran reserse untuk tindak tegas pelaku pembalakan liar dan penambangan ilegal yang berdampak pada bencana alam.
“Ada 8 instruksi Kapolda Banten yang harus dilakukan oleh para Kapolres termasuk Pejabat Utama Polda Banten dalam kesiapsiagaan dan mitigasi bencana alam, instruksi disampaikan Kapolda Banten dalam rapat koordinasi lintas instansi tersebut,” jelas Roemtaat.
Para Kapolres jajaran sudah diinsturksikan untuk menginventarisir dan mendatakan kerawanan bencana alam dan lokasi-lokasi rawan bencana di wilayahnya.“Saat ini, kita ketahui bahwa bencana rawan terjadi di wilayah Lebak, seperti bencana banjir dan longsor. Semua Kapolres diminta untuk turun ke lapangan dan mendatakan tempat-tempat rawan bencana di wilayahnya masing-masing,” imbuhnya.
Selain itu, Kapolda Banten juga telah meminta para Kapolres untuk mendata para pemilik alat berat dan memploting alat berat tersebut pada tempat-tempat rawan bencana yang sudah dipetakan.“Ditegaskan, jangan sampai terulang kembali saat bencana, ada alat berat tapi tidak ada operatornya, atau ada bencana namun tidak ada alat berat untuk membantu recovery bencana,” kata Roemtaat mengingatkan.
Polda Banten menyiagakan personel dari Satuan Brimob, Ditpolair dan personel dari Ditsamapta untuk waspada bencana dan melakukan kegiatan mitigasi bencana alam.“Perlu simulasi-simulasi untuk meningkatkan keterampilan dan kesiapsiagaan personel menghadapi bencana alam. Kita tidak ingin personel gagap dan gugup ketika menghadapi bencana, namun melalui simulasi maka personel menjadi siap dan memahami bagaimana cara bertindak dilapangan dan sudah mengetahui apa yang harus dia lakukan,” kata mantan kepala SPN Cisarua Jawa Barat ini mengingatkan. (*/rel)
Editor : Buliran News