Rusia Tuduh AS Pancing Keributan di Ukraina

6. perang | Buliran.com

, MOSKWA – Pemerintah Rusia menuduh (AS) dan negara-negara Barat lainnya telah memancing Moskow untuk melakukan operasi militer ke . Mereka menyebut negara-negara itu sangatlah provokatif terhadap Kyiv.

Dalam sebuah sesi pers, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan Barat telah memprovokasi Ukraina dengan memberikan bantuan persenjataan. Menurutnya, ini justru akan menunda proses perdamaian.

“Peningkatan volume pasokan asing ke Ukraina dengan jelas menunjukkan niat mereka untuk memprovokasi rezim Kyiv untuk berjuang sampai ke posisi terakhir Ukraina,” ujarnya dikutip BBC, Selasa (19/4).

Ia menambahkan saat ini sedang berusaha untuk melakukan pembebasan Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk. Kedua wilayah itu merupakan pemicu konflik kedua negara.

Perpindahan fokus ini telah diketahui oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Ia mengatakan pihaknya akan fokus pada serangan itu. Ia pun menggarisbawahi bahwa Ukraina tak akan gentar dan pasti akan berjuang melawan serangan Rusia.

“Tidak peduli berapa banyak prajurit Rusia yang mereka bawa ke daerah itu, kami akan terus berjuang dan bertahan,” katanya

“Kami akan melakukan ini setiap hari. Kami tidak akan menyerahkan apa pun yang milik Ukraina, tetapi kami tidak membutuhkan apa pun yang bukan milik kami,” tegasnya.

Rusia mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina pada 24 Februari dan menyebutnya operasi khusus untuk membasmi orang-orang yang disebutnya nasionalis berbahaya layaknya Nazi. Kelompok Nazi ini disebut-sebut menjadi kelompok yang melakukan persekusi terhadap etnis Rusia di Donetsk dan Luhask sehingga mereka meminta lepas dari Ukraina.

Sementara itu, sejak diserang Rusia, mencatat 4,9 juta warga Ukraina telah meninggalkan negara itu. Mengutip PBB, per 15 April, setidaknya ada 1.982 warga sipil dalam perang Rusia dan Ukraina dengan 2.651 orang terluka. (*/hsy/cic)

 

Baca Juga   Bangkai Kapal Militer Ditemukan Mesir di Kota Kuno yang Tenggelam