BuliranNews, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama jajaran menterinya, mulai merancang rencana kerja pemerintah dan pagu indikatif tahun anggaran 2023.
Secara umum, begini gambaran desain awal APBN tahun depan tersebut :
Pendapatan Negara : Rp 2.255,5 T hingga Rp 2.382,6 T
Belanja Negara : Rp 2.828,1 T hingga Rp 2.979,3 T
- Belanja Pemerintah Pusat : Rp 2.017 T hingga Rp 2.152 T
- Transfer ke Daerah : Rp 800 T hingga Rp 826 T
Defisit APBN : Rp 562,6 T hingga Rp 596,7 T
Terkait desain APBN tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pemerintah akan melaksanakan UU nomor 2 tahun 2022. Dimana defisit APBN tahun 2023 akan kembali di bawah 3 persen.
“Meski demikian, di saat yang sama, APBN akan tetap mendukung program pemulihan perekonomian nasional,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu juga dikatakan, ada lima prioritas besar dalam belanja APBN 2023 tersebut. Prioritas tersebut meliputi :
1. Anggaran Kesehatan
Belanja kesehatan selain Covid-19 naik di kisaran Rp 155 T hingga Rp 193,7 T
2. Anggaran Perlindungan Sosial
Pemerintah juga menyiapkan anggaran yang tidak sedikit untuk mendukung perlindungan sosial sepanjang hayat masyarakat. Untuk kegiatan tersebut, anggaran yang disediakan berkisar antara Rp 332 T hingga Rp 349 T.
Dalam sub sektor kependidikan, anggaran yang disediakan dengan kisaran Rp 563,6 T hingga 595,9 T akan digunakan untuk pembayaran tunjangan profesi guru dan ASN sebagai profesi pendidik dengan jumlah total 264.000 orang.
Selain itu juga diberikan dalam bentuk beasiswa bagi 20 juta siswa pemegang kartu Indonesia pintar (KIP) dan 975,3 orang mahasiswa.
4. Anggaran Infrastruktur
Pada sektor ini, anggaran yang disiapkan diperkirakan berkisar di angka Rp 367 T hingga Rp 402 T.
Pemerintah juga menyiapkan dana cadangan untuk pembangunan infrastruktur dasar IKN yang jumlahnya diperkirakan antara Rp 27 T hingga Rp 30 T.
5. Anggaran Kementerian dan Lembaga
Pada sektor ini, anggaran yang akan terserap diperkirakan berjumlah Rp 945,8 T.
Terkait anggaran yang disebar untuk lima sektor prioritas tersebut, Sri Mulyani berharap bisa meningkatkan kepercayaan publik dan bisa menjaga stabilitas perekonomian nasional
“Dengan demikian, investasi akan terus meningkat karena Indonesia akan terus melakukan perbaikan iklim investasinya,” katanya mengakhiri. (cic)