Seychelles, Negara dengan Ibu Kota Terkecil di Dunia

BERBICARA mengenai negara dengan pulau terbanyak, Indonesia masuk ke dalam daftar sebagai negara kelima terbesar di dunia. Dan ternyata masih banyak negara yang juga memiliki sejumlah pulau meskipun tidak sebanyak pulau yang dimiliki Indonesia. Dan salah satu negara dengan jumlah pulau sedikit di dunia yakni .

Mungkin sebagian besar dari kita cukup asing dengan yang satu ini. Negara yang memiliki nama lain yakni Seiselensa merupakan salah satu negara kepulauan dengan jumlah pulau sekitar 115 pulau (sebagian besar berupa pulau tak berpenghuni) yang berada di Samudra Hindia atau tepatnya berada di sekitar 1.600 km di bagian timur serta sebelah timur laut Negara Madagaskar.

Negara dengan ibu kota Victoria mempunyai luas wilayah sekitar 455 km persegi yang terbagi menjadi 23 distrik. Negara Seychelles memiliki jumlah populasi terkecil yaitu sekitar 95.601 ribu (tahun 2019) di antara negara – negara lain yang berada di kawasan Benua . Selain Negara Seychelles terdapat negara lain yang juga menjadi bagian dari Kepulauan Mascarene yakni Mauritius dan Reunion.

Untuk batasan wilayah Negara Seychelles di bagian utara yakni berupa Samudra Hindia. Untuk bagian selatan terdapat negara Madagaskar, Mauritius dan juga Reunion. Di bagian barat berbatasan dengan negara Komoro dan Mayotte dan terakhir pada bagian timur Negara Seychelles terdapat Samudra Hindia. Dalam pembagian wilayah bagi Negara Seychelles terbagi menjadi 26 wilayah administratif yang terdiri atas semua pulau di bagian dalam.

Terdapat pula 8 distrik yang membentuk ibu kota Seychelles yang dikenal dengan nama Greater Victoria. Ada pula 14 kabupaten yang dianggap sebagai bagian dari pedesaan pulau utama yaitu Mahé dan terdapat dua kabupaten yaitu La Digue dan Praslin yang terdapat di masing – masing pulau satelit. Sedangkan terdapat Pulau Luar atau Eles Eloignées, merupakan pulau terakhir yang dibentuk oleh Kementrian .

Baca Juga   6 Danau Ubur-Ubur Tanpa Sengat Tercantik di Indonesia

Sejarah Singkat Negara Seychelles

Menurut sejarah orang pertama yang menemukan kepulauan Seychelles yaitu seorang pelaut asal Portugis bernama Vasco da Gama pada tahun 1502. Saat itu sebagian penduduk yang tinggal di Seychelles merupakan bajak laut. Pelaut Portugis tidak tertarik untuk menguasai dan menetap di Seychelles karena menganggap kepulauan tersebut tidak memiliki sumber daya alam.

Dahulu Seychelles merupakan tempat perdaganggan bagi negara – negara di Asia dan Afrika. Di tahun 1756, seorang Kapten bernama Nicholas Morphey berhasil menguasai kepulauan Seychelles setelah merebutnya dari tangan bajak laut. Berdasarkan keputusan Perancis, kepulauan tersebut diberi nama Jean Moreau de Sechelles.

Perebutan Seychelles tidak berhenti sampai disitu, terdapat bangsa eropa lain yaitu Inggris berhasil melakukan ekspansi hingga ke kepulauan Seychelles di tahun 1794. Perebutan wilayah yang berujung peperangan antara Perancis dan Inggris tidak dapat dihindari, hingga akhirnya Perancis bersedia melakukan perdamaian dengan memberikan Seychelles kepada Inggris. Mulai saat itu, Seychelles menjadi bagian dari negara Inggris.

Pada tahun 1835 dilakukan penghapusan perbudakan dengan melakukan pembebasan terhadap sekitar 6.500 orang kulit hitam serta mengembalikannya kepada masyarakat. Kebijakan tersebut menjadi langkah awal kebebasan di Seychelles. Seiring berjalannya waktu, tepatnya pada tahun 1861, ada lebih dari 4.000 imigran yang berasal dari Afrika mulai masuk ke wilayah Seychelles.

Tidak hanya dari Afrika saja, ada pula imigran yang datang dari Melayu, India dan Cina. Mereka adalah cikal bakal penduduk yang mendiami Negara Seychelles hingga saat ini. Seychelles resmi menjadi negara merdeka di tahun 1976 dan menjadi negara republik dengan presiden pertama yaitu Sir James Mancham.

Penduduk Negara Seychelles

Hampir sebagian besar penduduk di Negara Seychelles merupakan etnis Creole yang merupakan etnis pesisir timur Afrika. Sedangkan sisanya adalah keturunan dari Perancis, India, serta Cina. Dalam bahasa sehari – hari mereka menggunakan tiga bahasa resmi yaitu Perancis (51%), Seychellois Creole (87%) dan Inggris (38%).

Baca Juga   Deretan Sungai Terpanjang di Indonesia

Namun saat ini bahasa Perancis sering dicampur dengan kata dan frasa bahasa Inggris. Berdasarkan sensus di tahun 2010, sebagian besar masyarakat Seychelles beragama Katolik Roma (76,2%) di mana secara pastoral dilayani oleh Keuskupan Port Victoria atau Seychelles, Protestan sekitar 10,6%, agama Hindu sebanyak 2,4% serta Islam sekitar 1,6%, dan lain – lain sekitar 1,1%.

Fakta – Fakta Negara Seychelles

  • Seluruh pusat kegiatan pemerintahan berada di kota Victoria yang masuk sebagai ibu kota terkecil di dunia. Luas wilayah Victoria hanya sekitar 20 km persegi dengan jumlah populasi sekitar 26.540 jiwa (2010). Kota yang terdapat di Pulau Mahé ini bisa dikelilingi dengan berjalan kaki selama setengah hari saja.
  • Perekonomian Negara Seychelles berkembang cukup baik dan sangat bergantung pada sektor jasa serta pariwisata. Meskipun di bidang perdagangan terjadi defisit, namun hal tersebut tidak memberikan dampak buruk terhadap perekonomian secara keseluruhan. PDB negara Seychelles tumbuh dengan cepat daripada populasi negara dan pendapatan nasional bruto per kapita berada di posisi lebih tinggi jika dibandingkan dengan negara – negara lain di Benua Afrika.
  • Negara Seychelles memiliki flora dan fauna yang eksotis bahkan beberapa diantaranya masuk dalam flora dan fauna dilindungi. Sebut saja Seychelles Black Parrot yang menjadi burung nasional negara ini. Selain itu, Seychelles menjadi tempat populasi kura – kura raksasa Aldabra yang merupakan kura – kura terbesar di dunia. Bahkan negara ini juga mengklaim memiliki beberapa koloni burung laut terbesar di dunia. yang terdapat di Seychelles menjadi rumah bagi lebih dari 1.000 jenis ikan dan keseluruhannya telah didokumentasikan. Tidak hanya itu saja, tercatat ada sekitar 75 jenis tanaman asli di setiap pulau yang terdapat di Seychelles. Beberapa contohnya yaitu pohon ubur – ubur, pohon kelapa Coco de Me, dan Wrights Gardenia.
  • Hampir sebagian besar arsitektur yang berada di Seychelles dipengaruhi oleh bangsa kolonial yang pernah tinggal di negara ini. Hal ini bisa dilihat dari bentuk atap yang curam, memiliki beranda lebar untuk melakukan beragam kegiatan di luar ruangan dan menikmati angin pulau. Tidak hanya itu saja, dasar pembuatan bangunan juga didasari oleh persaingan antara pemilik tanah dan pemilik perkebunan kaya dalam membangun tempat tinggal mewah saat masa kolonial. Dapur dibuat di luar ruangan agar aroma masakan tidak dapat tercium hingga ke ruang tamu.
  • negara Seychelles banyak dipengaruhi oleh cita rasa India dan kari menjadi andalan negara ini. Seperti negara lain yang juga dikelilingi oleh laut, makanan olahan hasil laut menjadi andalan Seychelles. Bahkan terdapat masakan unik lainnya seperti lentil, satini, kari kelapa hingga sosis rougay.
  • Pernah menjadi tuan rumah acara yaitu Miss World selama dua tahun berturut – turut yaitu 1997 dan 1998. Saat itu dunia mulai tahu keindahan alam yang dimiliki Seychelles dan setelah acara tersebut berakhir, terjadi peningkatan di sektor pariwisata bahkan menjadi andalan bagi negara Seychelles.
Baca Juga   Bangsa Maritim Terhebat Sepanjang Sejarah

Itulah tadi penjelasan mengenai negara Seychelles. Semoga dapat menambah informasi dan pengetahuan Anda. ***