Scroll untuk baca artikel
banner ping kiri 120x600
banner kuping kanan120x600
banner1

Profil Cheetos yang Kembali ke Indonesia dan Bangun Pabrik Rp 3,3 Triliun

Profil Cheetos yang Kembali ke Indonesia dan Bangun Pabrik Rp 3,3 Triliun
Profil Cheetos yang Kembali ke Indonesia dan Bangun Pabrik Rp 3,3 Triliun
bawah headline

Sekitar USD 200 juta atau sekitar Rp 3,3 triliun (menggunakan asumsi nilai tukar Rp 16.371 per dolar AS).

"Setelah lama tidak ada, Cheetos kembali ke Indonesia. Kami telah membuka pabrik pertama di Indonesia, yang terletak di Cikarang, untuk memproduksi Cheetos mulai Januari 2025," ujar Gabrielle dalam postingan di akun LinkedIn pribadinya, pada Sabtu, 8 Februari 2025.

Berikut profil Cheetos dan perjalanan produksinya di Indonesia:

Profil Cheetos

Melansir Business Insider Cheetos ditemukan oleh Charles Elmer Doolin, pendiri Fritos, di Dallas, Texas, Amerika Serikat pada tahun 1948. Pada awalnya, Doolin tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk memasarkan produknya ke seluruh negeri, sehingga ia memutuskan untuk bermitra dengan Herman W. Lay, seorang pengusaha keripik kentang.

Setelah itu, Cheetos diperkenalkan bersama dengan produk kentang bernama Fritatos. Cheetos menunjukkan kesuksesan yang luar biasa, sehingga Doolin dan Lay memutuskan untuk menggabungkan perusahaan mereka menjadi Frito-Lay Inc pada tahun 1961. Sekarang, perusahaan makanan ringan tersebut dimiliki oleh PepsiCo.

Tidak ada penjelasan yang jelas tentang asal-usul nama Cheetos, tetapi banyak orang mengira bahwa nama itu diberikan sebagai penghormatan kepada Fritos. Hal ini karena Cheetos awalnya dibuat dengan menggunakan bahan-bahan yang sama dengan Fritos, sehingga diduga nama Cheetos diberikan karena kehadiran keju (dalam bahasa Inggris: cheese) dalam produk tersebut. cheese Akhirnya produk ini dikenal dengan nama yang populer, yaitu Cheetos.

Produk Cheetos pertama kali diluncurkan adalah Cheetos Kruangi pada tahun 1948 di San Antonio, Texas. Pada awalnya, Cheetos Kruangi merupakan satu-satunya produk Cheetos yang tersedia di pasar, sebelum akhirnya diperkenalkan Cheetos Puffs pada tahun 1971.

Banyak orang terutama anak-anak merasa senang saat menjilati jari-jari mereka yang terkena bubuk keju berwarna oranye atau merah dari Cheetos. Bahkan, situs resmi Cheetos mengenal istilah khusus untuk kebiasaan tidak dapat menahan diri untuk menjilati jari-jari tersebut, yaitu cheetle .

Proyek ini telah dihentikan produksinya di Indonesia sejak tahun 2021.

PT CBP Sukses Makmur Tbk bekerja sama dengan PepsiCo.

Pada saat itu, PepsiCo setuju untuk menjual sahamnya di IFL dan menyelesaikan kerja sama yang telah berlangsung selama 30 tahun. Menurut informasinya yang resmi, IFL juga akan menghentikan produksi, pengemasan, pemasaran, penjualan, dan distribusi produk PepsiCo di Indonesia pada bulan Agustus 2021.

Editor : Buliran News
dibawah pilihan editor
Tag:
vertikal dalam kontent
Bagikan

Berita Terkait
Terkini