Bansos  

Ribuan Warga Kecamatan Tapos Terima KKS

SIMBOLIS - Camat Tapos, H Abdul Mutolib Menyerahkan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) kepada keluarga penerima manfaat dengan didampingi pendamping Kecamatan Tapos, Abdul Rohim serta Perwakilan dari BNI Cabang UI, Ikhsan dan Satrio.

BuliranNews, DEPOK–  Pendamping Pangan , Abdul Rohim menyebutkan, sebanyak 4.701 KK warga Kecamatan Tapos menerima Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) perluasan tahun 2021.

Jumlah tersebut kata Abdul Rohim, tersebar merata di tujuh kelurahan yang ada di Kecamatan Tapos dengan perincian : Kelurahan Cilangkap sebanyak 1.069 KK, Kelurahan 389 KK, Kelurahan 939 KK, Kelurahan 182 KK, Kelurahan 784 KK, 985 KK dan sebanyak 357 KK.

“Jumlah tersebut didapat setelah dilakukan verifikasi vaktual dengan melibatkan RT, , LPM dan aparatur kelurahan setempat,” jelasnya.

Sebagai pendamping, Abdul berharap agar bantuan yang diterima bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk kebutuhan rumah tangga.

Satrio dari BNI menjelaskan, bahwa KKS merupakan perpanjangan dari Bantuann Pangan Non Tunai () yang sebelumnya juga disalurkan melalui BNI.

“KKS dan BPNT sama saja, dan sistem pengambilan pun sama. Cuma namanya saja yang berbeda,” jelasnya

Camat Tapos, H Abdul Mutolib menambahkan, penerima KKS adalah mereka yang sudah melalui serangkaian verfikasi. Sehingga yang tercantum namanya adalah mereka yang benar-benar layak masuk program KKS.

“KKS sifatnya adalah pengembangan dari bantuan sebelumnya. Jadi nama penerima KKS adalah mereka yang benar-benar berhak menerimanya,” ucap Pak Camat.

Dengan adanya bantuan itu, diharapkan masyarakat bisa terbantu. Dan pemerintah tentunya kata Camat Abu berharap masyarakat bisa bahagia menerimanya.

Dalam kesempatan itu, Abdul Mutolib juga mengimbau agar para penerima bantuan sosial yang sebenarnya tak layak menerima bantuan, diharapkan untuk melaporkannya ke petugas terkait sehingga bantuan tersebut bisa dialihkan ke pihak lain yang benar-benar harus dibantu.

Baca Juga   Rp 174 Juta Disalurkan Baznas Bukittinggi pada 196 Mustahik

“Kalau memang tak berhak menerima, buat apa harus diterima. Untuk itu, kepada tim verifikasi saya imbau untuk benar-benar selektif,” ucapnya. (ted)