Portal Segera Gelar PDLH Angkatan 19

BuliranNews, JAKARTA, Sekolah Raja 1856 divisi (Pesantren On the Road Tour n Travel), binaan langsung dari ketua Sakato, Hendra Zon, dalam waktu dekat akan menggelar kegiatan pesantren yang tak biasa.

Kenapa disebut tak biasa, karena pesantren kilat dengan nama kegiatan Pesantren Dewasa Lansia Husnayain (PDLH) yang akan dilaksanakan pada Rabu hingga Ahad (16 – 20 Maret 2022) itu mengkhusukan untuk peserta dengan usia minimal 40 tahun.

“PDLH berada di bawah binaan KH. A. Cholil Ridwan Lc, seorang tokoh nasional yang berasal dari tanah Betawi yang juga mantan ketua MUI Pusat (2005 – 2015). Beliau juga tercatat sebagai pengurus YPI Al Azhar – Kebayoran Baru (1978 – 1988) dan saat ini dipercaya menjadi wakil ketua Pembina Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII),” jelas Hedra Zon.

Pesantren tersebut jelas Hendra, akan dilaksanakan di Pusdiklat Pesantren Husnayain 4 yang berada di PLTP Gunung Salak, Desa Babakan, Kecamatan Kabandungan – Sukabumi, Jawa Barat.

“Kami selaku pengelola kegiatan, optimis PDLH angkatan 19 ini akan berjalan lancar. Sebab lokasi pesantren berada di lokasi yang sejuk dengan panorama yang indah. Apalagi, Pusdiklat juga dilengkapi dengan gedung Auditorium, Gedung Pendidikan, Perpustakaan dan Mesjid,” jelasnya.

Untuk setiap peserta, panitia kata Hendra selain menyediakan kamar yang representatif dengan kamar mandi di dalam, juga disediakan makan 3 kali sehari, snack 2 kali plus dapur yang buka 24 jam.

“Kami juga layani kesehatan peserta 24 jam non stop, menyediakan goody bag, ATK, buku zikir pagi – petang dan sertifikat. Selain tentunya bimbingan ibadah, zikir pagi dan petang, Mabit dan pelayanan konsultasi syariah,” imbuhnya.

Baca Juga   "ARD" Resmi dilantik , Masyarakat dan Sahabat ARD Turut Bersuka Cita Merayakan Kemenangan

Untuk menyegarkan peserta, panitia juga melaksanakan tadabur alam, wisata terjun Curug Sentral dan pertunjukan dari Dinas Pariwisata daerah setempat.

Dalam kesempatan itu, pria bersahaja ini juga menjelaskan terkait materi pesantren yang akan didapat peserta. Diantaranya materi terkait:
Hidup sesudah mati, Kiat mencapai Husnul khatimah. Shalat Khusyuk, Sifat . Infak, Zakat dan Wakaf, Hibah, Wasiat dan Waris. Makhraj, Tajwid dan Tahsin. Mengurus Jenazah, Degradasi, Penyimpangan Akidah serta Doa sehari-hari dan majelis.

Karena pesantren yang dilaksanakan memang sifatnya khusus, maka panitia penyelenggara juga telah menetapkan sejumlah persyaratan untuk dipenuhi calon peserta. Diantaranya berusia minimal 40 tahun, berbadan (tidak: pikun, proses pengobatan atau dengan surat keterangan sehat dari dokter), meninggalkan kegiatan di luar selama kegiatan, foto copy KTP, pas foto (4×6) 2 lembar.

“Untuk biaya, kami juga telah menentukan sebesar Rp 1.250.000 bagi peserta yang datang langsung ke lokasi dan Rp 1.500.000 bagi calon peserta yang berangkat dari kantor tempat mereka mendaftar,” jelasnya.

Untuk yang datang sendiri, calon peserta sudah harus sampai di lokasi pesantern sekitar pukul 14.00 WIB. Sementara yang mendaftar di kantor pendaftaran sudah harus ada di kantor pukul 10.00 WIB.

Melalui BuliranNews, Hendra Zon juga menyebutkan, calon peserta bisa mendaftarkan keikutsertaannya di kantor PP HUSNAYAIN 1 yang beralamat di Jalan LAPAN no. 25 Kelurahan Pekayon, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur dengan menghubingi Fitri (085779843652) dan Rifat (083807114544).

Atau bisa mendatangi Yayasan Guru Tahoe, Sekolah Raja 1856 divisi PORTAL yang berada di Pasar Timbul Jagakarsa, Jakarta Selatan yang beralamat di Jalan. Moh Kahfi 1 no. 84, Kelurahan Cipedak Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan dengan menghubungi Afrizal (0899-8688-750 – sentral), Viona, Dayat, Lisnidar dan Indrawita (lokal).

Baca Juga   Pilihan Asuransi Syariah dari Tugu Pratama Indonesia

Bagi calon peserta, Hendra Zon mempersilahkan untuk melakukan pembayaran via Bank Muamalat Pesantren Husnayain dengan nomor rekening : 3500001931.

“Bagi yang sudah melakukan pembayaran, harap untuk dikonfirmasikan FC bukti setornya melalui Wtats App ke Bagus Mulyono di nomor 0881-5365-645,” kata Hendra mengakhiri. (ted)