BuliranNews, DEPOK – Memasukkan anak ke sejumlah lembaga pendidikan berupa tempat les, bukanlah solusi untuk memacu pertumbuhan dan perkembangan otak anak. Justru sebaliknya, dengan memacu perkembangan otak anak yang tak sesuai dengan usianya akan berdampak tidak baik bagi perkembangan anak itu sendiri.
Pemerintah beberapa waktu belakangan telah menghadirkan sejumlah lembaga pendidikan tingkat dasar bagi anak-anak, mulai dari kelompok bermain, pendididikan anak usia dini (PAUD), taman kamank-kanak (TK) dan sebagainya.
“Dengan memasukkan anak kita ke lembaga di atas, tentunya perkembangan otaknya akan lebih baik karena disesuaikan dengan usianya. Dan mereka tak perlu harus memacu otak mereka untuk mengetahui sesuatu yang melebihi usia mereka,” kata Camat Tapos, H Abdul Mutolib.
Menurut Camat Abu, meskipun les diyakini sebagai tempat yang tepat untuk meningkatkan kemampuan otak anak, namun dia mengatakan itu bukan sebuah jawaban untuk menjadikan anak menjadi lebih baik dan berkualitas.
Anak-anak kata dia, tak boleh dipaksa untuk mengikuti sesuatu yang mereka sendiri belum mampu menerimanya.
“Saat mereka harus bermain, biarkan mereka bermain. Saat mereka bercanda, berikan kesempatan dia bercanda. Ini adalah jauh lebih baik ketimbang memaksa mereka masuk ke sejumlah tempat les,” imbuhnya.
Memasukkan anak ke tempat les, menurut Camat Abu yang mantan seorang guru ini, secara tidak langsung memaksa anak untuk mengikuti sesuatu yang sebenarnya terpaksa harus dilalui oleh anak.
“Untuk itu, peran orang tua, Bunda PAUD dan lingkungan sangat diharapkan agar memberikan kemerdekaan dan keleluasaan bagi anak untuk menjalankan dunia mereka secara wajar,” jelasnya.
Disinggung terkait kepedulian orang tua untuk memanfaatkan sarana KB, PAUD dan TK tersebut, Pak Camat menyebutkan masih belum optimal.
“Masih harus dioptimalkan,” katanya mengakhiri. (ted)