Nusa Khatulistiwa, Motor Listrik Buatan Lokal Berbanderol 140 Juta-an

NUSA, prinsipal otomotif nasional, melepas (K_Series), sepeda listrik Nusa 2XR, dan sepeda listrik Nusa 2XL. Nusa Khatulistiwa hadir dengan dua varian, yakni Basic dan TooFast, dengan harga masing-masing Rp 140 juta dan Rp 180 juta.

Spesifikasi lainnya, top speed Basic 150 kilometer per jam (kpj), sedangkan TooFast 200 kpj. Selanjutnya, jarak tempuh Basic 180 km, sedangkan TooFast 250 km. Basic menggunakan battery lithium ion cell 10 kWh dan TooFast 14kWh. Motor ini bisa dikustomisasi penuh, mulai dari warna, jok, kecepatan, baterai, rem, pelek, dan roda.

Nusa didirikan kurang lebih dua tahun yang lalu, tepatnya di awal -19. Tetapi, ide, riset serta mencari talenta-talenta muda yang bisa terlibat di dalamnya sudah digagas lima tahun lebih.

Diputuskan mengambil nama Nusa, karena kedua pendiri ingin motor listrik ini bisa dikenal sebagai merek Indonesia. Nusa berarti tanah air. Artinya, di Indonesia, Nusa memulai dan menaklukkan dunia adalah tantangan berikutnya.

Nusa didirikan oleh dua pendiri, Domex Mandey yang dipercayakan menjadi CEO dan Tomi Gunawan sebagai CIO (chief innovation officer). Walaupun Domex tidak memiliki pengalaman dalam , dia sudah berkecimpung di dunia kurang lebih 20 tahun. Domex pernah memimpin perusahaan teknologi besar asal , Kakao Corp sebagai chief evangelist officer di Indonesia. Domex juga dipercaya menjadi penasihat di perusahaan-perusahaan teknologi dalam dan luar negeri.

“Bagi saya, Nusa adalah suatu titik awal di mana dua orang pemuda dengan segala keterbatasannya berani menantang ketidakmungkinan menjadi mungkin. Banyak orang bermimpi, tetapi jarang yang tersadar untuk memulai dan membangun. Nusa kami bangun untuk menjadikan suatu titik baru dari industri otomotif yang didirikan oleh dua anak bangsa Indonesia untuk menjelajahi Dunia,” kta Domex Mandey, belum lama ini.

Baca Juga   Menjaga Jarak Aman Saat Berkendara, Mudah Lho

Sementara itu, Tomi Gunawan adalah sosok yang cukup senior di dunia otomotif dengan pengalaman 20 tahun lebih dan sudah memulai bengkel sejak 1995. Pemilik mobil- dan hypercar selalu menjadi pelanggan dari bengkel Tomi Airbrush, bengkel Tomi Gunawan.

“Industri otomotif berada di puncak besar yang mengandalkan penggerak listrik. Kami percaya bukan hanya produk dan teknologi yang harus berubah, tetapi bagaimana orang menggunakan produk ini dan seluruh pengalaman mengendara yang berbeda,” kata dia,

Erwin Chairudin juga masuk Nusa sebagai chief marketing officer. Sosok yang sudah tidak asing lagi di industri otomotif ini, khususnya di bidang modifikasi kerap menjadi juri di berbagai macam ajang modifikasi otomotif tanah air.***