MESKI termasuk sebagai negara adidaya, nyatanya tak semua warga Amerika Serikat mampu membayar tagihan listrik mereka. Berdasarkan studi Help Advisor, dalam setahun terakhir ini sekitar 20% orang Amerika berjuang untuk membayar tagihan energi mereka secara penuh.
Pada saat yang sama, 18% warga berusaha menjaga rumah mereka pada suhu yang tidak sehat atau tidak aman.
Bahkan, lebih banyak orang pergi tanpa kebutuhan untuk memastikan mereka mampu membayar utilitas mereka. Lebih dari 28% melewatkan pengeluaran dasar seperti makanan atau obat-obatan untuk membayar tagihan energi dalam 12 bulan terakhir, menurut penelitian tersebut, seperti dilansir dari CNBC International, Rabu (29/12).
“Ini benar-benar mengejutkan,” kata Christian Worstell, seorang penulis senior di Help Advisor.
Dia pun mengatakan bahwa rumah tangga yang paling rentan adalah mereka yang memiliki anak di bawah 18 tahun, orang kulit berwarna, dan orang-orang yang berpenghasilan rendah.
“Tampaknya masalahnya sedikit meningkat, tetapi ini bukan hal baru,” katanya.
Hampir setengah dari rumah tangga AS yang dipanaskan dengan gas alam diproyeksikan menghabiskan biaya 30% lebih banyak daripada rata-rata musim dingin lalu, menurut laporan Winter Fuels Outlook 2021 dari Administrasi Informasi Energi AS.
Adapun 41% rumah yang dipanaskan dengan listrik diperkirakan menghabiskan 6% biaya lebih banyak.
Sementara rumah yang dipanaskan dengan propana atau minyak pemanas – masing-masing 5% dan 4% rumah tangga – memiliki lompatan biaya yang lebih besar. Pengguna propana akan menghabiskan 54% biaya lebih banyak pada musim dingin ini, sementara pengguna minyak pemanas diperkirakan akan memiliki kenaikan tagihan 43%, menurut laporan itu.
Inflasi disebut sebagai biang keladinya. Harga energi naik 33,3% tahun ini, menurut indeks harga konsumen November dari Biro Statistik Tenaga Kerja. Harga bahan bakar minyak hampir 60% lebih mahal dibandingkan tahun lalu, listrik naik 6,5%, dan gas alam naik lebih dari 25%.
Peningkatan tersebut dapat mendatangkan malapetaka pada anggaran rumah tangga jika keluarga tidak siap.
“Penting bagi pemilik rumah, penyewa, dan bisnis untuk menekan biaya sebaik mungkin, terutama saat kita memasuki bulan-bulan musim dingin yang lebih dingin ini,” kata Kelly Speakes-Backman, Wakil Asisten Sekretaris Utama untuk Kantor Efisiensi Energi dan Energi Terbarukan Departemen Energi AS. (*/wij)