BuliranNews, NASIRIYAH – Sebuah serangan roket menghujani lokasi perusahaan minyak China di Irak selatan pada Selasa, (28/12) dini hari. Meski begitu, tidak ada laporan kerusakan dan korban jiwa atas insiden itu.
Dalam keterangan seorang pejabat keamanan di provinsi Dhi Qar, pelaku serangan itu berjumlah enam orang. Sejauh ini, keenam orang tersebut telah diamankan aparat keamanan setempat.
“Kantor pusat perusahaan China ZPEC, yang beroperasi di lapangan Al-Gharraf di utara Nasiriyah, menjadi sasaran roket dan peluru tajam,” kata Karim al-Jandil, juru bicara perusahaan minyak negara di Dhi Qar kepada AFP.
Pejabat keamanan lainnya mengatakan roket gagal meledak dan satu-satunya kerusakan di situs itu adalah lubang peluru di trailer terdekat.
Lebih lanjut, otoritas setempat mengatakan bahwa serangan ini dimotivasi oleh “pemerasan” untuk menekan perusahaan dan mengamankan pekerjaan bagi penduduk setempat.
Provinsi Dhi Qar, termasuk ibu kotanya Nasiriyah, dilanda protes berdarah menentang korupsi dan pengangguran sejak paruh kedua tahun 2019. Sementara itu, Irak adalah produsen terbesar kedua di Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC). Negara itu mengekspor lebih dari 98 juta barel minyak mentah yang menghasilkan lebih dari US$ 7,6 miliar. (*/tps)