BuliranNews, DEPOK – Walau tak sebesar Ikatan Keluarga Minang (IKM), Induk Keluarga Minang (IKM), Forum Komunikasi Minangkabau Bersatu (FKMB) ataupun Gebu Minang, namun keberadaan Persatuan Pedagang Minang Pasar Citayam (PPMPC) pantas diperhitungkan.
Tanpa gembar-gembor pemberitaan dan kehadiran petinggi daerah yang menyambanginya, PPMPC meski dengan jumlah anggota hanya sekitar 50 orang (yang aktif 30-an), namun PPMPC mampu menghadirkan bangunan gedung sekretariat yang cukup representatif dan juga sebidang lahan yang diperuntukkan untuk pandam perkuburan keluarga besar PPMPC.
“Alhamdulillah, sejak hadir 30 tahun silam, kami terus berupaya untuk membangun silaturahim antar sesama warga Minang yang kebetulan mencari nafkah di Pasar Ciyatam,” kata salah seorang pendiri PPMPC, Burhanudin Khatik Batuah.
Pria asli Kubu, Batipuah, Kecamatan Tanahdatar, Sumatera Barat ini menjelaskan, keberadaan PPMPC cukup memberikan arti bagi warga perantauan asal Sumatera Barat yang mencari nafkah di Pasar Rakyat Citayam, Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor itu.
Selain menggelar pertemuan rutin, organisasi yang saat ini dipimpin oleh Sukirman yang berasal dari Sabu, Batipuah ini juga menggelar pengajian rutin tiap dua minggu sekali.
“Kita di negeri orang tak hanya mengejar duniawi, namun juga harus mendapatkan bekal untuk hari akhir. Inilah alasannya kenapa kami mengadakan pengajian terseebut,” imbuh Pak Haji, demikian dia biasa disapa menjelaskan.
Terkait pandam perkuburan yang dikelola PPMPC itu kata Pak Haji pula, memang diperuntukkan khusus untuk anggota.
“Di tanah rantau tentunya sulit mendapatkan areal perkuburan belum lagi proses mendapatkannya yang tak gampang. Karena itu pula, kami memiliki pemikiran agar PPMPC memiliki areal sendiri. Sehingga saat ada anggota atau keluarga besar PPMPC yang meninggal dunia, keluarganya tak perlu susah-susah mencari lokasi untuk penguburan,” katanya mengakhiri. (ted)