Ratusan Ribu Data Pengguna Line Pay Bocor

2.2 data | Buliran.com

SEKITAR 133 ribu pengguna pembayaran Line Pay bocor. Pihak perusahaan telah mengonfirmasi masalah tersebut. Data tersebut dipublikasi dalam Github selama hampir tiga bulan, dari September hingga November 2021 lalu.

Data yang bocor adalah file detail partisipan dalam program promosi Line Pay yang diselenggarakan akhir Desember 2020 dan April 2020. Informasi itu tidak sengaja sengaja diunggah ke creche pengkodean kolaboratif oleh karyawan grup riset, dikutip dari The Register, Rabu (8/12).

Kebocoran itu mencakup lebih dari 51 ribu pengguna Jepang dan hampir 82 ribu pengguna Taiwan dan Thailand. Selain juga telah diakses 11 kali selama 10 minggu secara online.

Informasi yang bocor itu antara lain mengenai tanggal, waktu dan jumlah transaksi. Selain itu juga ada nomor identifikasi pengguna dan toko franchise.

 

2. data | Buliran.com
BOCOR – Ratusan data nasabah kembali bocor, kali ini menimpa Line Pay

The Register mencatat nama, alamat, telepon, kartu dan nomor rekening tidak dibagikan. Namun dengan sedikit upaya bisa dilacak detail informasi tersebut.

Informasi tersebut telah dihapus. Line juga telah buka suara soal masalah ini dan mengatakan pengguna telah diberitahu.

Selain itu divisi fintech dari perusahaan aplikasi komunikasi telah meminta maaf atas kejadian tersebut. Mereka juga berjanji melatih staf dengan lebih baik lagi.

Menurut catatan The Register, ini bukan kali pertama masalah keamanan menimpa Line. Sebab pada Juli 2021 lalu komunikasi 100 tokoh dan pejabat lokal yang menggunakan aplikasi tersebut telah diekstraksi.

Kejadian itu terjadi saat serangan berhasil mematikan fungsi enkripsi.

Sementara pada bulan Maret, pejabat pemerintah Jepang menghentikan pengguna aplikasi. Saat itu terungkap beberapa data sampai ke .

Baca Juga   Ribuan Penderita Covid-19 "Serbu" Pusat Perbelanjaan

Padahal Jepang mengandalkan aplikasi Line untuk berkomunikasi dengan pemerintah daerah.(*/npb)