PROVINSI Sulawesi Tenggara (disingkat Sultra) adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak bagian tenggara pulau Sulawesi dengan ibu kota Kendari. Provinsi Sulawesi Tenggara terletak di Jazirah Tenggara Pulau Sulawesi, secara geografis terletak di bagian selatan garis khatulistiwa di antara 02°45′ â 06°15′ Lintang Selatan dan 120°45′ â 124°30′ Bujur Timur serta mempunyai wilayah daratan seluas 38.140 km² (3.814.000 ha) dan perairan (laut) seluas 110.000 km² (11.000.000 ha).
Awalnya, Sulawesi Tenggara berada di bawah Provinsi Selawesi Selatan dengan nama daerah Kabupaten Sulawesi Tenggara. Namun melalui Undang-Undang No. 29 Tahun 1959, Kabupaten Sulawesi Tenggara dimekarkan menjadi empat kabupaten, yaitu: Kabupaten Buton, Kabupaten Kendari, Kabupaten Kolaka, dan Kabupaten Muna.
Keempat daerah tingkat II tersebut masih merupakan bagian dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Tenggara. Sulitnya komunikasi perhubungan saat itu, antar Daerah Tingkat II se Sulawesi Selatan Tenggara dengan pusat Pemerintahan Provinsi di Makassar, menghambat pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan maupun pelaksanaan tugas pembangunan disamping gangguan pemberontakan DI/TII.
Daerah Sulawesi Tenggara terdiri dari wilayah daratan dan kepulauan yang cukup luas, memiliki berbagai hasil tambang yaitu aspal dan nikel, maupun sejumlah bahan galian lainya. Demikian pula potensi lahan pertanian cukup potensial untuk dikembangkan.
Selain itu terdapat pula berbagai hasil hutan berupa rotan, damar serta berbagai hasil hutan lainnya. Atas pertimbangan ini tokohâtokoh masyarakat Sulawesi Tenggara, membentuk Panitia Penuntut Daerah Otonom Tingkat I Sulawesi Tenggara.
Tugas Panitia tersebut adalah memperjuangkan pembentukan Daerah Otonom Sulawesi Tenggara pada Pemerintah Pusat di Jakarta. Cita-cita tersebut tercapai dengan keluarnya Perpu No. 2 Tahun 1964 Sulawesi Tenggara yang menetapkan menjadi Daerah Otonom Tingkat I dengan ibu kotanya Kendari.
Realisasi pembentukan Daerah Tingkat I Sulawesi Tenggara dilakukan pada tanggal 27 April 1964, yaitu saat dilakukannya serah terima wilayah kekuasaan dari Gubernur Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tenggara, Kolonel Inf. A.A. Rifai kepada Pejabat Gubernur Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara, J. Wajong.
Pada saat itu, Provinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Tenggara mulai berdiri sendiri terpisah dari Provinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan. Karena itu, tanggal 27 April 1964 adalah hari lahirnya Provinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Tenggara yang setiap tahun diperingati.
Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki potensi yang sangat banyak untuk menunjang perekonomian daerahnya. Potensi itu meliputi sektor pertanian dengan komoditas unggulan berupa kakao, kacang mede, kelapa, cengkih, kopi, pinang lada dan vanili.
Sektor kehutanan pun tak kalah menjanjikan dengan produktivitas kayu gelondongan dan kayu gergajian. Kemudian sektor perikanan dengan perikanan darat dan perikanan laut.
Selain itu, sektor peternakan dengan komoditas utama peternakan sapi, kerbau dan kambing juga tak kalah membanggakan serta sektor pertambangan dengan produksi melimpah di komoditi aspal, nikel, emas, marmer, batu setengah permata, onix, batu gamping, tanah liat dan lain sebagainya.
Gubernur Sulawesi Tenggara dari Masa ke Masa :
- J. Wayong (27 April 1964 – 18 Juli 1965)
- Laode Hadi (28 Juli 1965 – 5 Oktober 1966(
- Tim Panca Tunggal (5 Oktober 1966 – 19 Oktober 1966)
- Eddy Sabara (19 Oktober 1966 – 1 April 1967), (1 April 1967 – 24 April 1967) dan 24 April 1967 – 23 Juni 1978)
- Abdullah Silondae (23 Juni 1978 – 1981)
- Eddy Sabara (Penjabat) (1981 – 23 September 1982)
- Alala (23 September 1982 – 23 September 1987) dan (23 September 1987 – 23 Desember 1992)
- Laode Kaimoeddin (23 Desember 1992 – 23 Desember 1997) dan (23 Desember 1997 – 18 Januari 2003)
- Ali Mazi (18 Januari 2003 – 2006)
- Yusran Silondae (Pelaksana Tugas) (2006 – 2007)
- Ali Mazi (26 Juli 2007 – 18 Januari 2008)
- Zainal Abidin (18 Januari 2008 – 18 Februari 2008)
- Nur Alam (18 Februari 2008 – 18 Februari 2013) dan (18 Februari 2013 – 6 Juli 2017)
- Saleh Lasata (Pelaksana tugas) (6 Juli 2017 – 18 Februari 2018)
- Teguh Setyabudi (Penjabat) (18 Februari 2018 – 5 September 2018)
- Ali Mazi (5 September 2018 – sekarang)
Daerah Tingkat II di Sulawesi Tenggara :
- Kabupaten Bombana, Pusat Pemerintahan di Rumbia, Luas Wilayah 3.001,00 KM2, Jumlah Penduduk : 136.582 Jiwa, Jumlah Kecamatan : 22, Jumlah Kelurahan/Desa : 22/121
- Kabupaten Buton, Pusat Pemerintahan di Pasarwajo, Luas Wilayah 1.212,99 KM2, Jumlah Penduduk : 114.596 Jiwa, Jumlah Kecamatan : 7, Jumlah Kelurahan/Desa : 12/83
- Kabupaten Buton Selatan, Pusat Pemerintahan di Batauga, Luas Wilayah 509,92 KM2, Jumlah Penduduk : 94.727 Jiwa, Jumlah Kecamatan : 7, Jumlah Kelurahan/Desa : 10/60
- Kabupaten Buton Tengah, Pusat Pemerintahan di Labungkari, Luas Wilayah 958,31 KM2, Jumlah Penduduk : 115.121 Jiwa, Jumlah Kecamatan : 7, Jumlah Kelurahan/Desa : 10/67
- Kabupaten Buton Utara, Pusat Pemerintahan di Buranga, Luas Wilayah 1.864,91 KM2, Jumlah Penduduk : 62.197 Jiwa, Jumlah Kecamatan : 6, Jumlah Kelurahan/Desa : 12/78
- Kabupaten Kolaka, Pusat Pemerintahan di Kolaka, Luas Wilayah 3.283,59 KM2, Jumlah Penduduk : 228.970 Jiwa, Jumlah Kecamatan : 12, Jumlah Kelurahan/Desa : 35/100
- Kabupaten Kolaka Timur, Pusat Pemerintahan di Tirawuta, Luas Wilayah 3.634,74 KM2, Jumlah Penduduk : 119.461 Jiwa, Jumlah Kecamatan : 13, Jumlah Kelurahan/Desa : 16/117
- Kabupaten Kolaka Utara, Pusat Pemerintahan di Lasusua, Luas Wilayah 3.391,67 KM2, Jumlah Penduduk : 134.771 Jiwa, Jumlah Kecamatan : 15, Jumlah Kelurahan/Desa : 6/127
- Kabupaten Konawe, Pusat Pemerintahan di Unaaha, Luas Wilayah 4.435,28 KM2, Jumlah Penduduk : 253.659 Jiwa, Jumlah Kecamatan : 27, Jumlah Kelurahan/Desa : 57/297
- Kabupaten Konawe Kepulauan, Pusat Pemerintahan di Langara, Luas Wilayah 867,58 KM2, Jumlah Penduduk : 34.226, Jumlah Kecamatan : 7, Jumlah Kelurahan/Desa : 7/89
- Kabupaten Konawe Selatan, Pusat Pemerintahan di Andolo, Luas Wilayah 5.779,47 KM2, Jumlah Penduduk : 306.783 Jiwa, Jumlah Kecamatan : 25, Jumlah Kelurahan/Desa : 15/336
- Kabupaten Konawe Utara, Pusat Pemerintahan di Wanggudu, Luas Wilayah 5.101,76 KM2, Jumlah Penduduk : 64.773 Jiwa, Jumlah Kecamatan : 13, Jumlah Kelurahan/Desa : 11/159
- Kabupaten Muna, Pusat Pemerintahan di Raha, Luas Wilayah 1.922,16 KM2, Jumlah Penduduk : 227.941 Jiwa, Jumlah Kecamatan : 22, Jumlah Kelurahan/Desa : 26/125
- Kabupaten Muna Barat, Pusat Pemerintahan di Sawerigadi, Luas Wilayah 1.022,89 KM2, Jumlah Penduduk : 78.630 Jiwa, Jumlah Kecamatan : 11, Jumlah Kelurahan/Desa : 5/81
- Kabupaten Wakatobi, Pusat Pemerintahan di Wangi-Wangi, Luas Wilayah : 559,54 KM2, Jumlah Penduduk : 110.303 Jiwa, Jumlah Kecamatan : 8, Jumlah Kelurahan/Desa : 26/75
- Kota Baubau, Pusat Pemerintahan di baubau, Luas Wilayah 221,00 KM2, Jumlah Penduduk : 154.487 Jiwa, Jumlah Kecamatan : 8, Jumlah Kelurahan : 43
- Kota Kendari, Pusat Pemerintahan di Kendari, Luas Wilayah 300,89 KM2, Jumlah Penduduk : 334.335 Jiwa, Jumlah Kecamatan : 10, Jumlah Kelurahan : 64