NASIB NEGARA INDONESIA makin terpuruk, sudah jatuh tertimpa tangga pula. Ketika Covid-19 gelombang kedua sedang ‘mengamuk,’ Indonesia harus terdepak dari grup negara-negara berpendapatan menengah ke atas.
Status baru Indonesia saat ini, masuk dalam negara dengan pendapatan menengah ke bawah. Suatu kemunduran ekonomi di tengah pandemi.
Ini data versi Bank Dunia (World Bank) per 1 Juli 2021. Dilihat dari Gross National Bruto (GNI) alias Pendapatan Nasional Bruto (PNB) per kapita.
Tips Menambah Penghasilan di Masa Pandemi
Sebesar USD 3.870 setara dengan sekitar Rp 54,2 juta (kurs Rp 14.000) per tahun. Itulah rata-rata pendapatan penduduk Indonesia dalam setahun.
Jika dibagi 12, berarti penghasilan warga +62 setiap bulannya sekitar Rp 4,5 juta. Hampir mendekati upah minimum DKI Jakarta.
Dengan uang segitu, bisa dibilang sangat pas-pasan. Apalagi buat bertahan hidup di Ibu Kota saat situasi masih dilanda pandemi. Mungkin bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari dan membayar cicilan utang, tetapi sulit untuk menabung maupun investasi.
Oleh karena itu, putar otak agar kamu dapat meningkatkan penghasilan. Caranya sebagai berikut:
1. Kerja sampingan
Sudah tahu gaji ngepas, biaya hidup besar, kamu harus semangat menambah penghasilan. Salah satunya dengan melakoni kerja sampingan.
Bekerja apa saja yang penting halal, seperti freelancer, driver online, barista, pramusaji, pelayan toko, atau apapun yang kamu bisa. Kamu dapat melakukan kerja tambahan ini setelah pulang kantor atau di hari libur.
Risiko kerja sampingan, memang melelahkan. Tetapi mumpung masih muda, masih kuat dan produktif. Jangan sia-siakan waktu. Cari uang yang banyak dengan ‘menjual’ keterampilanmu.
Kuncinya hanya pintar mengatur waktu agar tidak mengganggu pekerjaan utama dan kesehatan. Dengan kerja sampingan, kamu dapat menggunakan hasilnya untuk tabungan dan investasi. Intinya adalah untuk mempersiapkan masa depan keuanganmu.
2. Buka bisnis
Jika pekerjaan utama sudah jadi karyawan dengan gaji tetap, kamu dapat mencari jalan lain untuk mendapat uang tambahan. Caranya membuka bisnis atau usaha yang sesuai passion.
Tak perlu takut dulu dengan modal. Ada banyak usaha yang bisa dirintis dengan modal kecil, bahkan tanpa uang sepeserpun. Contohnya menjadi reseller atau dropshipper. Jika ditekuni, usaha ini akan mendatangkan untung besar.
Atau ingin usaha yang kekinian dengan pendapatan menggiurkan? Modalnya cuma smartphone dan kuota internet, yakni menjadi youtuber, vlogger, influencer, atau selebgram. Kamu hanya harus kreatif dan rajin memproduksi, serta upload konten menarik agar meraih banyak follower.
3. Investasi
Sebetulnya meski gaji pas-pasan, kalau dikelola dengan tepat, kamu tetap bisa mengalokasikan dana untuk investasi. Besarannya 10% dari penghasilan bulanan.
Bila gaji Rp 4,5 juta, berarti Rp 450 ribu disisihkan untuk investasi. Dengan anggaran tersebut, kamu bisa beli saham yang kinerjanya lagi moncer di masa pandemi. Di antaranya KAEF (Rp 349.000/lot), AGII (Rp 152.500/lot), KLBF (Rp 133.500/lot), SIDO (Rp 75.500/lot), WIKA (Rp 98.000/lot), atau lainnya.
Investasi saham akan membuatmu kaya. Sebab, return-nya rata-rata mencapai 12% sampai 15% per tahun. Bahkan bisa lebih bila diinvestasikan dalam jangka panjang.
Yang pasti, imbal hasil investasi saham jauh mengungguli inflasi. Sehingga dengan pengelolaan risiko yang tepat, uangmu dijamin akan bertambah banyak, bukan tergerus inflasi.
Tetap Produktif dan Kerja Keras
Ekonomi memang sedang lesu dihantam pandemi. Namun bukan berarti menyerah pada keadaan. Ingat, ada biaya hidup yang terus berjalan.
Kamu dituntut untuk kerja keras dan produktif. Menggali sumber penghasilan baru agar keuangan keluarga tetap stabil hari ini dan di masa depan.***