BuliranNews, DEPOK – Kebersihan lingkungan masih menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi Pemerintah Kota Depok, beragam imbauan dan larangan yang disosialisasikan, tetap belum mampu menggugah “si pencemar” kebersihan akan pentingnya menjaga lingkungan dari tebaran sampah.
PR lainnya terkait sampah tersebut adalah masih banyaknya “warga misterius” yang diyakini berasal dari luar Kota Depok yang secara sengaja membawa dan membuang sampah rumah tangga mereka untuk dibuang di beberapa titik yang mereka anggap “aman” untuk membuang sampah.
“Sampah memang masih menjadi pekerjaan rumah kita, imbauan dan larangan termasuk tindakan yang telah disosialisasikan, belum mampu menjawab persoalan itu,” kata Camat Tapos, Abdul Mutolib beberapa waktu lalu.
Meski sampah dianggap sebagai sebuah pekerjaan rumah, namun Pak Camat Abu, demikian dia biasa disapa optimis persoalan itu sedikit demi sedikit bisa teratasi dengan mengoptimalkan keberadaan Bank Sampah.
“Salah satu solusi efektif menurut saya adalah mengoptimalkan keberadaan dan fungsi bank sampah. Karenanya, saya instruksikan kepada seluruh lurah di Kecamatan Tapos untuk juga nenginstruksikan keberadaan bank sampah untuk setiap RW,” kata Pak Camat menegaskan.
Di tempat terpisah, Lurah Sukatani, Yan Cahyanto saat disinggung menyangkut instruksi dari Pak Camat tersebut mengungkapkan, di wilayahnya saat ini sudah beroperasi sebanyak 11 bank sampah. Dan dia optimis, sebelum akhir tahun seluruh RW di Kelurahan Sukatani telah memiliki bank sampah.
“Alhamdulillah, saat ini sudah ada 11 bank sampah di Sukatani, saya optimis di akhir tahun 25 RW yang ada di Sukatani semuanya telah memiliki bank sampah. Diantaranya di Rw 14, 15, 20, 10, 1, 2, 18 dan RW 4,” jelasnya.
Terkait bank sampah tersebut, Bang Yan, demikian Yan Cahyanto biasa disapa mengatakan, dikelola oleh masyarakat dan dikoordinatori oleh pihak kelurahan.
Dalam kesempatan itu, melalui BuliranNews, Bang Yan berharap semua warga di Kelurahan Sukatani sadar dan peduli akan kebersihan lingkungan. Karenanya, keberadaan bank sampah harus diberdayakan secara optimal. (ted)