BuliranNews, BAGHDAD – Kediaman Perdana Menteri (PM) Irak Mustafa al-Kadhimi di Baghdad menjadi sasaran. Pada Minggu (17/11), rumah orang nomor satu di Irak itu, diserang oleh pesawat tanpa awak atau drone. Dalam serangan itu, Mustafa al-Kadhimi dinyatakan lolos dari serangan.
Mengutip Reuters, militer Irak mengatakan bahwa hal ini merupakan ancaman pembunuhan kepada Kadhimi. Meski Kadhimi selamat, beberapa penjaga rumah dilaporkan menderita luka-luka.
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) pun ikut mengecam aksi ini. Juru bicara Gedung Putih Ned Price mengatakan bahwa Washington akan menawarkan bantuan bagi Baghdad dalam aksi ini.
“Tindakan terorisme yang nyata ini, yang kami kutuk keras, diarahkan ke jantung negara Irak,” kata juru bicara Ned Price dalam sebuah pernyataan.
“Kami berhubungan erat dengan pasukan keamanan Irak yang bertugas menegakkan kedaulatan dan kemerdekaan Irak dan telah menawarkan bantuan kami saat mereka menyelidiki serangan ini.”
Serangan ini terjadi setelah demonstrasi besar kelompok pro-Iran pada Jumat lalu. Mereka diketahui menuduh ada kecurangan dalam pemungutan suara dan penghitungan suara pada 10 Oktober silam. Dalam demonstrasi itu, seorang pendemo tewas di tangan aparat keamanan.
Pendukung kelompok milisi yang berpihak pada Iran telah meningkatkan kekuatan mereka di parlemen dan pemerintah dalam beberapa tahun terakhir di Irak. Mereka juga dilaporkan memiliki milisi bersenjata yang sepenuhnya disokong oleh Tehran. (*/tps)